eQuator.co.id – Pontianak-RK. Koperasi harus menjadi penunjang ekonomi masyarakat khususnya di Provinsi Kalbar. Karena koperasi tidak terpengaruh dengan ekonomi global. Contohnya seperti Credit Union (CU) yang berkembang pesat di ‘Bumi Borneo Barat’.
“Kuatnya koperasi dalam menunjang perekonomian rakyat dapat pula menunjang perekonomian dalam negeri. Seperti di New Zealand koperasi sangat kuat,” ucap Gubernur Cornelis membuka seminar nasional koperasi di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (9/8).
Seminar tersebut juga dihadiri Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Provinsi Kalbar, H Mustamar serta stakeholder lainnya.
Dalam mengorganisir petani, Gubernur menambahkan, sejarah perkoperasian di Inggris yang bisa merubah kebijakan pemerintah dengan cepat. Demikian halnya dengan Jerman sebagai negara pencetus Koperasi Kredit yang pertama kalinya. “Di Indonesia, 69 tahun lalu dikembangkan oleh Wakil Presiden RI, Muhammad Hatta dan dituangkan dalam UUD 1945, Pasal 33,” paparnya.
Oleh karena itu, Gubernur Cornelis mengharapkan, masyarakat Kalbar untuk terus meningkatkan kesadaran berkoperasi. Salah satunya dengan tetap menjaga semangat dan azas koperasi sebagai lembaga ekonomi bersama berdasarkan azas kekeluargaan. “Koperasi ini hadir untuk melawan kaum borjuis. Sehingga jadi pengurus koperasi jangan seperti pemilik modal, lalu jadi borjuis juga,” selorohnya.
Mantan Bupati Landak itu mengingatkan, masyarakat harus percaya dengan koperasi, karena bisa mensejahterakan rakyat. “Hendaknya koperasi sudah menggunakan manajemen modern,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kalbar, Marsianus Sy mengungkapkan, Kalbar menempati posisi kedua sebagai penyumbang koperasi besar Indonesia.
Berdasarkan data Buku 100 Koperasi Besar Indonesia yang diluncurkan Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga pada 12 November lalu, Kalbar menyumbang 14 koperasi dan seluruhnya jenis usaha simpan pinjam atau populer dengan koperasi kredit (Kopdit). ”Di luar Kopdit pemuncak tersebut tersebar sebanyak 44 Kopdit lainnya serta 4.800 koperasi,” paparnya.
Menurutnya, Kopdit berhasil mengimplementasikan diri sebagai soko guru perekonomian rakyat di Kalbar sekaligus menjadi ikon kebanggaan masyarakat yang harus dijaga kelangsungannya. (fie)