eQuator.co.id – Sungai Raya-RK. Gubernur Cornelis menginginkan MTQ Kalimantan Barat yang ke-26 bisa menumbuhkan insan Qurani. Sehingga, terhindar dari berbagai paham radikalisme dan ajaran yang menyimpang dari Alquran.
“Saya harapkan kegiatan ini tidak hanya sekedar seremonial, tetapi lebih mengamalkan amanat yang terdapat pada Pancasila, khususnya sila pertama,” pinta Cornelis saat membuka acara tersebut di Sungai Raya, Senin (23/5).
Ia menjelaskan, dari Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), nantinya Kalbar akan mendapatkan Qori dan Qoriah berkualitas yang bisa bersaing di tingkat nasional. “Dengan MTQ ini juga diharapkan umat Islam bisa semakin meningkatkan keimanannya, agar terjadi keseimbangan hidup antara dunia dan akhirat. Kita harapkan umat Islam Kalimantan Barat bisa menjalankan apa yang tertulis dalam Alquran dengan baik,” tuturnya.
Dengan pemahaman yang baik, lanjut Cornelis, tentu umat Islam bisa menghindari berbagai paham radikalisme dan tidak menyalahartikan apa yang diajarkan di dalam Alquran. “Saya ucapkan kepada seluruh Qori dan Qoriah yang bertanding bisa menjaga kesehatannya degan baik agar maksimal dalam bertanding,” tukasnya.
Di tempat yang sama, Bupati Kubu Raya Rusman Ali berharap MTQ menjadi pengikat tali silaturahmi bagi semua. “Semoga kegiatan ini bisa berjalan dengan baik tanpa ada kendala yang berarti. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama tujuh hari, mulai hari ini sampai Minggu mendatang,” terangnya.
Dalam MTQ kali ini, Pemkab Kubu Raya mengundang 100 ribu orang untuk menghadiri acara pembukaan. MTQ sendiri diikuti 700 peserta dari 14 kabupaten/kota se-Kalbar dengan 88 hakim MTQ.
“Kita mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini, diharapkan kerja sama ini bisa terus berlanjut. Kami juga menyampaikan selamat bertanding kepada seluruh peserta yang mengikuti enam cabang dan terdiri atas 34 golongan perlombaan,” tutup Rusman Ali.
Senada, Kakanwil Depag Kalbar, Samulyadi. Ia yakin MTQ bisa dijadikan ajang menangkal berbagai paham radikalisme dan neokomunisme yang saat ini disinyalir mulai berkembang di tengah masyarakat. Menurutnya, semakin banyak masyarakat tercerahkan dengan membaca Alquran dan memahami kandungan di dalamnya.
“Substansi terpenting dari Alquran adalah menjadi kebutuhan hidup manusia karena apa yang dituliskan dalam Alquran adalah tuntunan bagi umat manusia dalam menjalankan hidup di dunia. Untuk itu, diharapkan dari kegiatan ini bisa memberikan motivasi dan semangat bagi kita agar substansi dari kegiatan ini bisa benar-benar dipahami oleh masyarakat,” paparnya.
Laporan: Syamsul Arifin dan Ocsya Ade CP
Editor: Mohamad iQbaL