eQuator – Sanggau-RK. Di tengah-tengah kesibukannya memimpin daerah, Poulus Hadi tetap menyempatkan diri meresmikan gereja. Bukan satu, tapi dua gereja ia resmikan dalam sehari.
Dua gereja yang diresmikan itu jaraknya juga cukup jauh. Pertama gereja ST Stepanus di Dusun Mabah Desa Raut Muara, Kecamatan Sekayam. Satunya lagi, Gereja Paroki Noyan di Desa Noyan, Kecamatan Noyan.
Peresmian gereja itu juga ditandai pemberkatan oleh Uskup Sanggau, Mgr Julius Mancucini CP, Minggu (20/12).
Dalam sambutannya, bupati mengatakan untuk membangun rumah ibadah perlu semangat dan kebersamaan, terutama dalam membina keimanan. Kehadiran gereja yang telah diresmikan diharapkan mampu menumbuh kembangkan keimanan masyarakat serta dapat menerapkan ajaran gereja supaya hidup penuh cinta kasih terhadap sesama manusia.
“Gereja merupakan sarana komunikasi antara umat dengan Sang Penciptanya. Diharapkan agar umat dapat saling membina iman satu sama lainnya serta memelihara hidup penuh dengan persaudaraan,” katanya.
Ditambahkannya, kehadiran gereja di Dusun Mabah yang cukup megah ini merupakan bukti iman dan cinta kasih umat. Ini juga membuktikan peningkatan iman yang semakin hari semakin kuat.
“Jadi terkait keberadaan gereja itu merupakan bukti nyata betapa cintanya para umat kristiani kepada Sang Penciptanya,” terangnya.
Orang nomor satu di Pemkab Sanggau itu menegaskan bahwa pemerintah mendukung penuh upaya dan semangat masyarakat dalam rangka menumbuhkan keimanannya. Seiring dengan pokok pemikiran program kerja dan visi misi pemerintah daerah yakni mewujudkan sanggau budiman (berbudaya dan beriman).
“Berbudaya artinya kita selalu mempertahankan dan melestarikan adat budaya warisan leluhur yang merupakan kearifan lokal yang harus kita jaga serta pelihara keutuhannya agar tidak hilang ditelan zaman. Sedangkan beriman masyarakat terus bertumbuh dalam keimanannya, harus dapat menghayati dan menerapkan ajaran agamanya masing-masing dengan baik di tengah kehidupan bersama,” jelasnya.
Sementara itu, Uskup Sanggau Mgr.Julius Mencuccini,CP mengatakan, Gereja Mabah ini merupakan Gereja ke-26 yang diresmikannya sepanjang tahun 2015.
Ia menilai hal ini menunjukkan bahwa semangat dan kegotongroyongan umat semakin tinggi, serta iman dan kebersamaan para umat semakin kokoh. Dijelaskannya, gereja yang sesungguhnya bukanlah bangunan fisik semata, melainkan umat itu sendiri. “Teruslah pupuk iman tersebut agar terus tumbuh dan berkembang,” pesannya.
Ia juga berharap umat menjadi batu-batu hidup, saling menguatkan dan menghidupkan iman satu sama lainnya. “Hiduplah penuh cinta kasih, persaudaraan dan saling tolong menolong. Maka periksalah hati kita, iman kita, agar memiliki hati yang bersih serta iman sejati guna mewartakan kabar gembira yakni hukum cinta kasih,” pungkasnya. (KiA/Tekam-Humas)