eQuator.co.id – Pontianak-RK. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pontianak mendapat komplain dari masyarakat, khususnya pemilik dan penghuni kos atas gencarnya razia yang dilakukan. Selain itu, pemeriksaan oleh petugas laki-laki terhadap penghuni kos perempuan pun menjadi keluhan.
Menanggapi hal itu, Satpol PP Kota Pontianak memastikan upaya penertiban yang dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Pelayanan (SOP). “Kita selalu sesuai SOP,” tegas Nazarudin, Kabid Penegak Peraturan Perundangan, Satpol PP Kota Pontianak, Minggu (10/6).
Keluhan menyoal pemeriksaan terhadap penghuni kos perempuan oleh petugas laki-laki itu muncul dari salah satu penghuni serta pemilik kos di kawasan Kota Baru, Kecamatan Pontianak Kota. Namun, keluhan itu dibantah keras Nazarudin.
“Justru yang melakukan pemeriksaan di lapangan itu banyak anggota yang perempuan dari pada yang laki-laki. Kalau pun perempuan, tetap perempaun yang periksa,” paparnya.
Menurut dia, baru kali ini ada yang komplain. “Sejauh ini puluhan rumah kos yang kita periksa tidak ada yang komplain seperti itu,” ujarnya.
Ia melanjutkan, setiap kali melakukan pemeriksaan, pihaknya selalu sesuai SOP. Salah satunya dengan mendatangi pemilik kos terlebih dahulu untuk memberitahukan bahwa ada pemeriksaan. “Kita sudah pamit, kita monitoring dan kita bawa anggota yang perempuan,” tuturnya.
Bahkan saat pemeriksaan, pihaknya melibatkan unsur lain. Seperti TNI dan Polri serta RT setempat. “Kalau petugas laki-laki, tugasnya ketika ada penghuni yang tidak mau buka pintu, baru mereka yang tangani. Tapi kalau kooperatif, mau membuka didapati perempuan, anggota perempuan yang memeriksanya,” tukasnya.
Nazarudin menyebut, tugas lain anggota laki-laki adalah jika terdapat cek-cok, perselisihan paham karena penghuni kos kedapatan sekamar berlawanan jenis, barulah ditindak tegas oleh anggota laki-laki.
“Ada yang tidak terima, baru laki-laki yang mananganinya. Terkadang lama membuka pintu itu karena ada yang sembunyikan pasangannya,” imbuh dia.
Dalam menegakkan Peraturan Daerah (Perda), ia mengakui sejauh ini tidak pernah ada yang tidak terima atau memberikan komplain seperti ini. Menurutnya, komplain semacam ini hanya sebagai dalih dari mereka yang melanggar Perda tersebut.
“Selama ini kita melakukan razia, tidak pernah dikomplain semacam ini. Baru ini ada yang komplain, tapi itu semua adalah dalih yang terjaring,” lugasnya.
Laporan: Gusnadi
Editor: Ocsya Ade CP