eQuator.co.id – MELAWI-RK. Sebanyak 75 personel Satuan Tugas Gabungan (Satgasgab) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) akan bertugas di Kabupaten Melawi. Mereka ditempatkan di lima desa rawan karhutla.
Satgasgab Karhutla yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD dan relawan (masyarakat) ini akan bertugas hingga Oktober mendatang.
Bupati Melawi dalam apel penerimaan pasukan Satgasgab Karhutla di halaman Rumah Jabatan Bupati Melawi, Jumat (26/7) mengatakan, peran Satgasgab Karhutla sangat penting untuk mencegah karhutla.
“Pada Satgasgab, kita mengucapkan selamat bertugas. Tugas ini tentu sangat berat. Banyak tantangan yang akan dilalui, tapi saya yakin kawan-kawan sudah siap,” katanya.
Panji juga meminta seluruh elemen masyarakat mendukung upaya pencegahan karhutla. Salah satunya dengan tak lagi membuka lahan dengan cara membakar, karena dampak yang ditimbulkan sangat luas dan merugikan.
“Kepada masyarakat kita mengimbau agar bersama bekerja keras untuk menghindari kebakaran hutan dan lahan. Karena dampaknya akan sangat luas,” katanya.
Menurut Panji, persoalan saat ini tidak lagi hanya pada soal membakar lahan, tapi akibat dari kebakaran yang akan terjadi. Oleh karena itu, alasan membakar, termasuk untuk berladang atau yang lain-lain semuanya harus dijauhkan.
Di tempat yang sama, Pasi Ops Kodim 1205 Sintang, Kapten Inf Didik Heru P menerangkan, ada total ada 50 personel TNI yang terlibat dalam Satgasgab Karhutla di Melawi.
“Pasukan yang diturunkan berasal dari Kodim 1205 Sintang, kemudian diperbantukan juga personel dari Batalyon 644/walet Sakti Putussibau. Di tiap desa akan ditempatkan 10 personel TNI bersama dua anggota Polri, satu personel BPBD serta dua masyarakat setempat,” katanya.
Didik melanjutkan, di lapangan nantinya Satgasgab Karhutla akan memberikan sosialisasi ke masyarakat. TNI Juga akan memberikan arahan agar jangan sampai ada kejadian Karhutla.
Masyarakat juga diminta membuat sekat-sekat pada lahan yang akan dibuka sehingga bila terjadi kebakaran, tak merembet ke lahan lainnya.
“Kita melakukan langkah persuasif pendekatan ke masyarakat. Sosialisasi ke masyarakat cara bercocok tanam yang baik. Setiap hari kita akan bergerak, walau tidak ada kebakaran lahan. Kalau ada titik api, kita juga akan melakukan upaya pemadaman,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Melawi, Syafaruddin menerangkan, ada lima desa yang akan menjadi titik penempatan Satgasgab Karhutla.
Antara lain Desa Ella Hulu, Kecamatan Menukung, Desa Nanga Pintas Kecamatan Pinoh Selatan, Desa Madong Raya Kecamatan Tanah Pinoh, Desa Batu Nanta Kecamatan Belimbing, dan Desa Tiong Keranjik, Kecamatan Belimbing Hulu.
“Petugas BPBD kita tempatkan di setiap desa, satu personel. Nantinya Satgasgab akan mobilitas ke desa desa lain yang berdekatan,” katanya.
Pemilihan desa-desa yang akan menjadi lokasi penempatan Satgasgab Karhutla, sudah melalui rapat bersama lintas instansi. Desa ini dipilih karena bisa menjangkau desa desa lainnya yang berpotensi adanya Karhutla. “Untuk penanganan karhutla, kita akan membuat surat usulan peralatan pemadaman kebakaran ke BNPB. Termasuk nanti penyiagaan helikopter seperti yang sudah berjalan pada tahun lalu,” pungkasnya. (Ira)