eQuator.co.id – Pontianak-RK. Menyambut kedatangan jamaah haji 19 September mendatang, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Pontianak melakukan pengawasan dan pemeriksaan sanitasi serta pengendalian vektor di lingkungan Asrama Haji Kalbar, Sabtu (16/9) pagi.
Kepala Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan KKP Kelas II Pontianak, Sutrisno mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan guna mencegah dan melindungi jamaah yang baru saja menunaikan ibadah haji. Apalagi jamaah dari kabupate/kota di Kalbar akan menginap di asrama haji sebelum pulang ke kampung halamannya. “Maka dari itu harus dilakukan pemerikasaan dan pencegahan penyakit yang disebabkan oleh serangga, khususnya nyamuk,” kata Sutrisno, kemarin.
Selain membersihkan setiap ruangan, petugas KKP juga melakukan fogging di lingkungan asrama haji. Tujuannya membunuh nyamuk Aedis Agypty yang menyebabkan demam berdarah. “Jamaah kita yang baru datang kan kondisinya masih lemah. Makanya rentan terhadap berbagai penyakit,” ujarnya saat memantau kegiatan fogging di lingkungan asrama haji Kalbar.
Sutrisno mengaku kondisi bangunan asrama haji sudah dipantau secara berkala. Bahkan dilakukan menjelang keberangkatan hingga kedatangan jamaah ke asrama haji selalu dilakukan sanitasi dan pengendalian vektor.
“Dua hari lalu kita melakukan rapat besar dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah (PPIHD) sekalian mengevaluasi kesehatan lingkungan,” tuturnya.
Evaluasi kegiatan menjelang keberangkatan, khusus lingkungan asrama haji tidak ditemukan permasalahan. Sutrisno berharap menjelang kedatangan jamaah haji juga tidak ada masalah.
“Jadi kami paling sering berkoordinasi dengan pengelola asrama haji terkait kondisi kesehatan lingkungan, termasuk tempat sampah. Jadi kita saling mengingatkan,” ucapnya.
Petugas KKP telah memeriksa seluruh kondisi bangunan termasuk tempat sampah, tandon air dan selokan. Berdasarkan pantauan tim KKP kondisi aman untuk jamaah yang akan menginap di asrama, namun tetap harus waspada. Artinya, ketika jamaah telah berada di asrama haji, disarankan melakukan pola hidup sehat. “Buang sampah yang benar. Apalagi tong sampah sudah disiapkan organik dan non organik,” ucap Sutrisno.
Diakuinya, di lingkungan asrama haji banyak ditemukan tempat perindukan nyamuk. Sedangkan pengendalian vektor sifatnya sementara, nyamuk bisa kembali lagi. Tim KKP berupaya mengantisipasi nyamuk di lingkungan asrama maupun luar lingkungan asrama bisa menjauh dan menghindar. Selain itu dilakukan abatesasi untuk membunuh jentik nyamuk dalam penampungan air. Baik menggunakan cairan maupun butir abate yang aman bagi jamaah.
“Itu aman, hanya hitungan 24 jam. Selama 24 jam jangan dipakai dulu airnya. Kalau sudah 24 jam mau dipakai tak masalah,” tegas Sutrisno.
Laporan: Riko Saputra
Editor: Hamka Saptono