eQuator.co.id – Sambas-RK. Hanya tersisa 2 persen warga sasaran yang belum mendapatkan imunisasi Meales Rebulla (MR). Kabupaten Sambas tidak hanya unggul dibanding kabupaten/kota se-Kalbar, tapi capaian tertinggi se-Kalimantan itu berbuah Piagam Penghargaan dari Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Nila Djuwita Anfasa Moeloek, Senin (15/10).
Piagam perhargaan tersebut diterima Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sambas, dr Fatah Maryunani dalam acara Pencanangan Nasional Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga) Tahun 2018 di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Penghargaan tersebut tidak lepas dari kerja keras Pemkab Sambas, sehingga realisasi imunisasi MR mencapai 98 persen. Capaian tersebut melampaui target dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, yakni 95 persen.
Selain Kabupaten Sambas, sebanyak 51 kabupaten/kota se-Indonesia juga meraih penghargaan serupa. Khusus Kabupaten Sambas mendapatkan tempat istimewa, karena Sambas merupakan satu-satunya daerah di pulau Kalimantan yang mendapat penghargaan tersebut.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Sambas, dr Fatah Maryunani mengatakan, Sambas merupakan satu-satunya kabupaten di Kalimantan yang diundang Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI dalam kegiatan di Kabupaten Sorong, Papua Barat. “Walaupun kita sudah melampaui target 95 persen. Tapi masih ada beberapa puskesmas yang belum mencapai 95 persen, diantaranya adalah Selakau Timur baru 77 persen, dan ini akan ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Imunisasi MR di Kabupaten Sambas sempat tidak berjalan lancar dan terhenti, lantaran terkait halal-haramnya Vaksin MR. “Kita terus melakukan sosialisasi. Bupati Sambas juga melakukan sosialisasi, sehingga imunisasi kembali berjalan. Selain itu, ketika Vaksin MR hendak diberikan kepada anak, namun si anak sakit dan itu tidak boleh diberikan, jadi kita harus menunggu anak tersebut sembuh dari sakitnya,” tuturnya.
Reporter: Sairi
Editor: Yuni Kurniyanto