eQuator.co.id – SAMBAS-RK. Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir tentang penyakit cacar monyet, meski wilayah tersebut berada di daerah perbatasan.
“Kita memang memiliki portal keluar masuk warga dari PLBN Aruk, namun kita tak perlu khawarir akan hal ini karena, di PLBN Aruk juga terdapat Karantina dan Kantor Kerja Pelabuhan (KKP), sehingga ada upaya mengantisipasi masuknya suspek atau penyakit tersebut,” kata Kadis Kesehatan Kabupaten Sambas, dr Fattah Maryunani, Senin (20/5).
Meskipun demikian pihaknya juga telah memberikan surat edaran kepada Puskesmas di Kabupaten Sambas mengenai hal tersebut.
“Seluruh puskesmas sudah kita sampaikan edaran agar mengetahui ciri dan gejala awal serta meningkatkan kesadaran mereka, agar sensitif terhadap gejala yang kemungkinan adalah penyakit berbahaya seperti Monkeypox ini,” pungkasnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat di lingkunganya masing-masing. Hal itu dinilai ampuh untuk mengantisipasi segala virus atau penyakit.
Masyarakat Indonesia sebelumnya dihebohkan degan kabar menyebarnya virus cacar monyet yang terjadi di Singapura. Sejumlah antisipasi pun dilakukan agar virus tersebut tak masuk ke Indonesia.
Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek, melalui keterangan resminya meminta masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran virus cacar monyet.
Imbauan ini disampaikan karena virus yang berasal dari Afrika bagian barat itu saat ini sudah terdeteksi masuk ke negara Singapura.
Oleh sebab itu, Kemenkes mempertebal pintu masuk ke Indonesia. Pemantauan itu mulai dari yang paling dekat Singapura seperti Batam, hingga bandar udara yang memiliki rute penerbangan dari Singapura.
“Kami khawatir karena pintu masuknya banyak. Maka itu pintu masuk utama dari Singapura yaitu Pelabuhan Batam, kami perkuat. Juga semua pelabuhan kan kita punya kantor kesehatan. Kami perkuat di karantinanya,” ujar Nila.
Laporan : Sairi
Editor : Indra