eQuator.co.id – SEJAK Senin (25/6), foto Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw dengan seorang perempuan ramai diperbincangkan di media sosial. Meme terkait itu banyak disebarkan. Mayoritas menuduh Paulus tidak netral karena menunjukkan jari saat berfoto.
Jari tersebut kebetulan bisa diartikan sebagai angka 2. Angka 2 merujuk kepada pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur Sumut nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat dan Sihar.
”#BuktiKetidakNetralanPolri.!!! Desakan Copot Kapolda Sumut Berdatangan Usai Salam Dua Jari Dukung Djarot, Pelanggaran Berat.!!!” tulis akun Facebook Hendy Purwanto sembari membagikan tulisan dari situs Posmetro. Situs itu membuat tulisan berjudul, Desakan Copot Kapolda Sumut Berdatangan Usai Salam Dua Jari Dukung Djarot, Pelanggaran Berat!.
Paulus pun bereaksi dengan menyebarkan klarifikasi lewat akun-akun media sosial Polda Sumut. Dia mengatakan saat berfoto tidak menunjukkan salam dua jari. Melainkan salam laju yang menunjukkan angka 7. Laju merupakan singkatan 87, tahun angkatan Paulus di Akademi Kepolisian.
Paulus juga menjelaskan bahwa foto yang disebarkan akun Instagram @gerindrasumut, yang memperlihatkan dirinya bersama seorang perempuan. Menurut dia, foto itu diambil saat dia menyambut kedatangan mantan presiden RI. Tidak ada hubungannya dengan mendukung salah satu paslon. Saat itu dia diajak foto bersama seorang perempuan.
Perempuan itulah yang berpose salam dua jari. Tapi, salam dua jari yang ditunjukkan perempuan tersebut memang berbeda dengan yang diperlihatkan Paulus. Paulus sepertinya memang harus membiasakan berpose seperti pejabat KPU. Berpose tanpa menunjukkan jari. He he he. (Jawa Pos/JPG)