eQuator.co.id – Pontianak-RK. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menginginkan pelaksanaan Sail Karimata di Kayong Utara, Kalbar bermanfaat bagi masyarakat, baik sebelum maupun sesudahnya.
Keinginan Menteri Rizal Ramli tersebut disampaikan dalam rapat bersama beberapa daerah, dihadiri Wakil Gubernur Drs. Christiandy Sanjaya, SE, MM serta Bupati Kayong Utara H. Hildi Hamid belum lama ini di Jakarta.
“Kita rapat tingkat kementerian yang dipimpin oleh Menko Kemaritiman untuk persiapan Sail Karimata,” ungkap Christiandy ditemui di kantor gubernur, Senin (30/5).
Keinginan Menko Maritim sama dengan Pemprov Kalbar. Sail Karimata mesti bermanfaat, baik dari persiapan hingga setelah pelaksanaan.
“Misalnya, persiapan dibuatnya jalan, rakyat sudah merasakan ada manfaatnya, jalan menjadi bagus,” katanya.
Kemudian di puncak kegiatan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kegiatan ini nantinya juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan. “Karena yang datang ini jumlahnya ratusan peserta, jadi kita kompetisikan,” ungkap Christiandy.
Lomba yang digelar seperti dragon boat, kapal tradisonal hingga pameran durian. “Kalau memungkinkan, akan digelar tinju internasional. Karena Kayong Utara merupakan daerah bibit para petinju,” jelasnya. Saat ini berbagai persiapan sudah dilakukan. Bahkan infrastruktur juga sudah siap.
Pelaksanaan Sail Karimata 2016 yang dijadwalkan dilaksanakan 15 Oktober mendatang. Penataan kota di wilayah Kayong Utara sudah dilakukan dengan baik.
Sebelumnya Bupati Hildi Hamid mengatakan, 1 Juni akan di-launching oleh pemerintah pusat untuk pelaksaan Sail Karimata 2016. Bupati Hildi telah berkoordinasi dengan Gubernur Cornelis dan SKPD Kalbar.
“Jadi kita melakukan pertemuan membicarakan persiapan. Pertemuan lintas SKPD, membicarakan peran masing-masing dalam pelaksanaan Sail Karimata di Kayong Utara,” ungkap Hildi.
Dua minggu sebelum acara, berbagai kegiatan dan festival budaya akan digelar dan dipusatkan di lokasi Sail Karimata. Mengenai anggaran, Hildi mengemukakan, telah menyediakan dana Rp 7 miliar. Anggaran tersebut semuanya berasal dari pusat.
“Kebetulan Kayong Utara masuk dalam renstra nasional sebagai kawasan destinasi wisata. Jadi sail ini membuka perkembangan visi misi Kayong Utara, salah potensinya adalah pariwisata,” ujar Hildi.
Laporan: Isfiansyah
Editor: Hamka Saptono