Rupiah Baru Menguat, Jokowi Merasa Telah Kalahkan Ekonom

eQuator.co.idJakarta-RK. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bangga dengan kinerja Bank Indonesia (BI) yang mampu menstabilkan nilai tukar rupiah. Hasil yang dicapai BI tersebut sekaligus mengalahkan persepsi negatif ekonom.

“Saya membaca laporan bahwa 31 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg hanya tiga yang punya ekspektasi BI dapat menaikkan suku bunga hari itu,” ungkap Jokowi dalam sambutannya dalam pertemuan tahunan BI di Jakarta Convetion Centre (JCC), Jakarta, Selasa (27/11).
Jokowi mengapresiasi keberhasilan BI yang mampu membela kurs rupiah di tengah gelaja global yang terus mengguncang Indonesia.
Alhamdulillah dalam 2-3 minggu terakhir rupiah menguat signifikan dan kemarin saya lihat juga sudah kembali dalam kisaran antara 14.500 per USD,” ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, BI telah menunjukkan keberaniannya untuk kembali menaikkan suku bunga rupiah sebesar 0,25 persen atau 25 basis point menjadi 6 persen.
“Saya lihat pasar benar-benar kaget dengan kenaikan bunga oleh BI dan ini disambut amat positif oleh pasar. Dan persepsifnya BI menunjukkan ketegasan menunjukkan determinasinya untuk membentengi rupiah,” tutur Jokowi.
Keberanian yang ditunjukkan BI, dibutuhkan untuk terus menguatkan rupiah.
“Mungkin dalam keseharian kita bisa saja disebut taringnya BI keluar. Keberanian seperti inilah yang kita butuhkan di saat menghadapi kondisi ekonomi dunia yang sekarang ini kita melihat banyak ketidakpastian,” pungkas Jokowi. (RMOL/JPG)