eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Bertambah 350 meter, proyek perpanjangan landasan pacu (runway) Bandara Internasional Supadio Pontianak diprediksi tuntas dalam waktu 1,5 tahun.
Runway yang semula berukuran 2.250 meter x 45 meter menjadi 2.600 meter x 45 meter. PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan pekerjaan perpanjangan runway selesai pada pertengahan tahun 2020 mendatang. “Perpanjangan runway bandara sudah dimulai Februari 2019. Saat ini progresnya sudah sampai pekerjaan perpanjangan runway. Progres fisik mencapai 0,6697 persen,” ujar Sulkarnaini, Officer In Charge Bandara Internasional Supadio Pontianak, Jumat (17/5).
Pekerjaan yang sedang dilaksankan meliputi, pekerjaan drainase (saluran air) terbuka dan landclearing area REZA. Sementara untuk konstruksi runway, akan dilaksanakan setelah peak sesoan lebaran. “Sementara untuk progres overlay sendiri sudah mencapai 17,46 persen, meliputi progres perpanjangan landasan pacu bandara, di antaranya meliputi, perkerjaan persiapan 1,36 persen, weak spot 15,94 persen, dan pengerjaan marka sementara 0,16 persen”, papar Sulkarnaini.
Dia memastikan, pengerjaan perpanjangan dan overlay landasan pacu akan terus dilakukan sesuai pengajuan NOTAM yang telah disepakati, antara Air Traffic Control dan Airlines serta pemangku kepentingan di bandara selama tidak ada gangguan cuaca. “Dalam pengerjaannya, dilakukan diluar jam operasional bandara, agar tidak mengganggu aktivitas penerbangan. Maka dari itu, mulai pengerjaan setelah penerbangan terakhir yakni antara jam 22.00 WIB hingga jam 05.00 WIB,” tuturnya.
Sementara selama bulan Ramadan, pihaknya berencana akan menjeda pekerjaan overlay runway mulai H-7 hingga H+7 Idulfitri. Selain itu, mencabut NOTAM yang sudah dimintakan kepada Air Traffic Controler. “Hal itu dilakukan, mengingat diprediksi ada pernambahan jumlah penerbangan atau extra flight pada periode angkutan lebaran, terlebih saat ini sudah ada maskapai yang telah memastikan akan ada penambahan jumlah penerbangan di rentang waktu tersebut,” terangnya.
Terlambat berdasarkan dari pengalaman pada momen Idulfitri sebelumnya, kata Sulkarnaini, pihaknya memang telah memprediksi akan ada peningkatan arus penumpang dan peningkatan traffic pesawat udara di bandara kebanggaan Kalimantan Barat. “Jika kita bandingkan dengan tahun lalu, prediksi kita tidak begitu naik siginifikan. Kita tidak memperkirakan, terlebih dengan kondisi sekarang harga tiket cukup tinggi, kita perkirakan pergerakannya paling di angka 0,7-1 persen saja,” sebutnya.
Lebih lanjut, Sulkarnaini menyebutkan, dengan diperpanjangnya landasan pacu, tentu sangat berdampak bagi perekonomian masyarakat Kalbar, khususnya masyarakat di sekitar bandara. Dia menilai, pertumbuhan ekonomi, baik bagi pengusaha besar maupun kecil akan tumbuh.
Perpanjangan runway akan menarik minat maskapai dengan seat yang besar. Dipastikan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh, seperti toko ole-oleh, souvernir. “Belum lagi tenaga kerja, pasti akan ada penambahan. Dampak positifnya akan lebih multiplier effect,” pungkasnya.
Laporan: Nova Sari
Editor: Yuni Kurniyanto