eQuator.co.id – Sekadau-RK. Teror ketukan pintu di malam hari di Kabupaten Sekadau semakin meluas. Bahkan rumah tetangga Bupati Rupinus, SH, M.Si juga ikut diteror. Tidak menutup kemungkinan rumah bupati ikut digedor nantinya.
“Di dekat rumah saya, juga ada dua rumah yang diketuk orang belum lama ini,” kata Rupinus kepada Rakyat Kalbar usai menghadiri acara penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di Kantor Bupati Sekadau, Rabu (8/2).
Meski tidak menyebutkan siapa tetangga yang dimaksud, namun Rupinus memastikan sudah mendapat laporan soal adanya teror ketukan pintu itu. Terlebih satu dari dua rumah yang diketuk tersebut, berada persis di depan rumahnya.
“Satunya depan rumah saya. Satu lagi beda rumah,” imbuh pria kelahiran Desa Pantok, Kecamatan Nanga Taman itu.
Bupati bersama istri tinggal di RT 16/RW 06, Dusun Senuruk, Desa Sungai Ringin, persisnya di KM 4, Jalan Sekadau-Sanggau. Fenomena ini cukup aneh. Pasalnya, setiap malam rumah bupati selalu dijaga Satpol PP.
“Waktu diketuk itu, pas dilihat, tidak ada orangnya. Ini yang aneh,” ungkap Rupinus.
Tak hanya dari warga, Rupinus juga sudah mendapat laporan soal teror ketukan pintu tersebut dari Kapolres Sekadau, AKBP Yury Nurhidayat, SIK. Menurut laporan yang diterima Bupati Rupinus dan Kapolres, ada beberapa rumah warga di Sekadau yang mengalami aksi teror serupa.
“Karena itu, kita harapkan kepada masyarakat agar lebih waspada. Aktifkan Siskamling,” tegas Rupinus.
Sudah hampir dua bulan terakhir, masyarakat di Kecamatan Sekadau Hilir dihebohkan dengan aksi ketukan pintu saat malam hari. Mayoritas rumah yang digedor, adalah rumah yang suami pemilik rumah sedang tidak berada di rumah atau sedang keluar. Namun ada juga rumah yang seluruh anggota keluarganya lengkap.
Tak hanya warga biasa, rumah polisi hingga guru juga ada yang dikabarkan jadi korban diketuk. Namun saat dicari, tidak ada pelakunya. Bahkan beberapa warga mengaku tidak menemukan jejak pelaku. Aksi ini membuat masyarakat resah bahkan ada korbannya yang pingsan.
Kapolres Sekadau, AKBP Yury Nurhidayat SIK mengaku terus memonitor aksi teror ketukan pintu itu. Ia juga sudah mendapatkan laporan aksi teror tersebut melalui jajaran Sat Intelkam maupun Bhabinkamtibmas di lapangan.
“Kita juga sudah berupaya melakukan penyelidikan dengan menerjunkan personil Bhabinkamtibmas dan Brigadir Pengumpul Bahand dan Keterangan (Bapulbaket). Perkembangan di media juga ikut kita pantau,” ucap Yury.
Sejauh ini, memang belum didapat hasilnya seperti apa. Belum diketahui pasti siapa atau apa pelaku teror tersebut.
Yang jelas, Yury berharap masyarakat tidak resah dan tidak mudah berspekulasi. Ia mengajak masyarakat untuk mengambil sisi positifnya, lebih waspada dan bersama menciptakan keamanan.
“Mari kita bekerjasama dengan polisi serta TNI untuk menjaga situasi keamanan di Sekadau. Sejauh ini, aksi itu ada dilaporkan di Desa Sungai Ringin, Mungguk dan Desa Peniti. Semuanya di Kecamatan Sekadau Hilir,” papar Yury.
Tak hanya polisi, jajaran TNI di Sekadau, khususnya Koramil 15 Kecamatan Sekadau Hilir juga ikut memantau perkembangan aksi teror ketukan pintu itu. “Laporan resmi tidak ada. Tapi dari informasi yang didapat di lapangan, banyak yang mengaku mengalami hal ini,” ucap Lettu Inf Agus Mulyana, Danramil Sekadau Hilir kepada Rakyat Kalbar, kemarin.
Agus menegaskan, pihaknya juga tidak tinggal diam. Enam personil Koramil Sekadau Hilir ikut diterjunkan melakukan pemantauan. “Belum tahu pelakunya. Tapi imbauan kita, masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan. Pos ronda diaktifkan,” papar Agus.
Sejauh ini, aksi teror ketukan pintu memang belum mereda. Tengah malam kemarin, aksi tersebut kembali terjadi di rumah Norhayati, warga RT 08/RW 04, Desa Sungai Ringin. “Pelakunya tidak ditemukan,” ucap Kepala Desa Sungai Ringin, Abdul Hamid. (bdu)