Rumah Jabatan Bukan Tempat Sakral

OPEN HOUSE LEBARAN. Bupati Jarot Winarno menyalami para tamu yang hadir di rumah dinasnya, Jumat (15/6). Benidiktus Krismono-RK
OPEN HOUSE LEBARAN. Bupati Jarot Winarno menyalami para tamu yang hadir di rumah dinasnya, Jumat (15/6). Benidiktus Krismono-RK

eQuator.co.idSintang-RK. Ada salah satu prinsip dalam memimpin yang dipegang teguh Bupati Jarot Winarno. Yakni rumah jabatan bukan tempat yang sakral. Tapi terbuka untuk masyarakat.

“Mudah-mudahan ke depannya tetap demikian, sehingga rakyat bisa mudah mengkomunikasikan segala persoalan di daerah, dan kita bisa mencarikan solusi untuk masyarakat,” tuturnya saat open house lebaran hari pertama di rumah jabatannya, Jalan Pangeran Kuning, Jumat (15/6).

Pada hari pertama itu, selain dihadiri Wakil Bupati Askiman, para pejabat teras, dan ASN Sintang yang tidak mudik, tampak ratusan masyarakat datang untuk bermaaf-maafan dengan bupati dan keluarganya.

“Open house atau halal bihalal adalah tradisi umat Islam di Indonesia yang tidak bisa kita temui di negara lain, kita inikan kunjung-mengunjungi sebulan penuh, intinya memperkuat silaturahmi,” ujar Jarot.

Ia mengungkapkan, open house ini ibarat silaturahmi kebangsaan. Karena yang saling berkunjung tidak hanya umat Islam saja. Juga tetangga dan saudara-saudara yang beragama lain.

“Pada perayaan Natal, umat muslim juga saling mengunjungi ke rumah umat beragama Kristen dan Katolik. Open house di rumah bupati, wakil bupati, Sekda, akan lebih mendekatkan pimpinan daerah dengan masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Terry Ibrahim, bangga dengan kekompakan masyarakat Sintang. Mulai dari puasa sampai saat lebaran kondisi Sintang terus kondusif.

“Semua harga barang di pasar boleh dikatakan bisa dikendalikan. Sehingga saudara-saudara kita merasa lega dan tenang,” ujarnya. (ben)