Ruang Kelas Bersekat Terpal

SD Negeri 28 Entabai

SEKAT TERPAL. Kondisi ruang kelas yang disekat dengan terpal dan papan di SD Negeri 28 Entabai, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kamis (25/2). Foto SD Negeri Entabai for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Sanggau-RK. Kondisi Gedung SD Negeri 28 Entabai, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, sangat memprihatinkan. Muridnya yang mencapai 94 orang menempati tiga ruangan yang disekat dengan terpal.

“Setiap satu ruangan yang berukuran 7×7 meter itu dibagi dua, disekat menggunakan terpal dan papan,” ungkap Muhardianus, Kepala SD Negeri 28 Entabai kepada wartawan, Kamis (25/2).

Dengan sekat terpal itu, berarti SD Negeri 28 Entabai ini juga seperti SD pada umumnya, yakni memiliki enam kelas. “Guru yang mengajar enam orang, termasuk kepala sekolahnya,” kata Muhardianus.

Dia menyadari, kondisi kelas bersekat terpal itu membuat proses belajar mengajar tidak efektif. “Kita harap, kalau bisa tahun ini ada penambahan ruang kelas baru, serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai,” ucap Muhardianus.

Lahan untuk penambahan ruang kelas baru itu, tambah dia, sudah disiapkan. Tinggal menunggu keputusan dari pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sanggau, kapan rencananya menambah ruangan SD Negeri 28 Entabai.

Terpisah, Guru Honor SD 28 Entabai, Domikia Donata mengaku, kondisi ruang kelas bersekat terpal itu menjadi kendala dalam proses belajar mengajar. “Biasanya pas jam belajar, siswa bilang ribut kelas sebelah, karena disekat menggunakan terpal dan papan (suara) kan kedengaran kalau pas guru mengajar,” katanya.

Menanggapi usulan tersebut, Kepala Disdikpora Sanggau, Wilibordus Welly berjanji akan memerhatikannya. “Kalau ada proposal yang lengkap dengan fotonya juga, mungkin tahun ini bisa kita tanggani,” katanya.

Disdikpora Sanggau, tambah dia, akan survei lapangan guna memverifikasi usulan-usulan yang masuk. “Yang ada proposalnya, langsung kita survei untuk memastikannya,” janji Welly.

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Sanggau yang membidangi persoalan Pendidikan, Yeremias Marsilinus mengaku prihatin. Menurutnya, dalam proses belajar mengajar, idealnya dalam satu ruangan 28 murid.

“Kita berharap Disdikpora Sanggau mengecek lokasi SD tersebut. Kalau memang perlu dibangun ya dibangun supaya semua kelas mendapat ruangan tersendiri, ” harap Marsilinus.

Selain itu, kata Marsilinus, tenaga gurunya juga harus diperhatikan. “Begitu bijaksananya Kepala Sekolah tersebut karena telah mengambil keputusan membuat satu ruangan digunakan untuk dua kelas dengan cara dibatasi terpal dan papan, ” ujarnya.

Laporan: Kiram Akbar

Editor: Mordiadi