eQuator.co.id – JAKARTA – Menyaksikan aksi Rio Haryanto di sirkuit F1 sisa musim 2016 bisa dikatakan mustahil terjadi. Di hadapan penggemarnya di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), dia menyampaikan keputusannya menerima tawaran Manor Racing yang menjadikannya pembalap cadangan. Dia bisa turun lagi, jika pembalap Manor ada yang cedera.
Rio hadir di booth PT Pertamina yang mengadakan acara Raise The Bar Drivers, temu atlet muda bersama penggemar, kemarin. Selain dia, ada pereli senior Rifat Sungkar, dan pembalap Moto2 European Championship Ali Adrian. Namun, Rio memang menjadi daya tarik utama dalam acara itu.
Saat talk show, ada penggemar yang menanyakan masa depan dia di F1 setelah Manor tidak lagi menjadikannya main driver. Pembalap 23 tahun itu mengatakan, keputusan untuk menjadi reserve driver adalah yang terbaik untuk saat ini. ’’Opsi yang paling bagus supaya tetap di lingkaran F1,’’ ujarnya.
Rio yang mengenakan kaos putih mengatakan, kesempatan itu akan dipakainya untuk mempelajari lebih dalam soal F1 dan membangun kinerja tim. Terutama, soal kendaraan yang kerap membuatnya punya catatan bagus saat kualifikasi, tapi tidak di pertandingan sesungguhnya.
’’Di race banyak strategi yang harus diambil. Seperti pemilihan ban yang sangat krusial. Banyak yang masuk pit stop lebih banyak dari saya, tapi tidak kehilangan momen,’’ katanya. Kesempatan untuk belajar itulah yang katanya ingin dia ambil. Jadi, kalau tahun depan kembali ke sirkuit, dia bisa lebih baik.
Dalam kesempatan itu, Rio mengaku sempat kecewa dengan keputusan Manor. Namun, dia tidak mau terlalu larut karena itu tidak akan membuatnya maju. Pembalap asal Solo itu mengaku sempat menghibur diri dengan banyaknya sisi positif yang telah didapat.
’’Masuk F1 itu susah. Alhamdulillah sudah punya kesempatan itu,’’ katanya lantas tersenyum. Penggemar lainnya juga menanyakan apakah ada kesempatan baginya untuk melaju di sirkuit lagi. Paling tidak, di balapan seri Asia Tenggara yang digelar di Singapura pada September dan Malaysia di Oktober nanti.
Rio tahu, sudah banyak penggemar F1 Indonesia yang membeli tiket atau mengagendakan untuk menonton aksinya di dua sirkuit itu. Namun, kecil kemungkinan dia untuk bisa berada di balik setir mobil balap Manor. Kesempatan dia baru muncul kalau pembalap Manor ada yang cedera.
’’Kesempatan itu ada, tapi tidak bisa memastikan 100 persen. Tapi kesempatan itu ada apabila pembalap Manor Racing cedera atau sakit. Setiap saat harus ready,’’ katanya.
Usai bertemu penggemar, Rio juga memberi keterangan terhadap media. Dia mengatakan tetap berkomitmen berada di Manor sampai akhir musim. Tahun depan F1 bakal mempunyai regulasi baru sehingga tim sudah memulai development. Dia butuh tetap di Manor sampai akhir musim untuk mempelajari itu semua.
Memang, Pertamina selaku sponsor utama menginginkan tim yang lebih memahami potensinya. Rio mengatakan tidak bisa gegabah memilih tim karena pengembangan menuju kompetisi 2017. ’’Saya dan manajemen akan terus melihat, mana yang sepertinya cocok,’’ tandasnya.
Dia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Menpora Imam Nahrawi yang sudah maksimal membantu. Meski, janji untuk membantu agar bisa terus balapan sampai satu musim tidak terealisasi. ’’Sudah memberikan yang maksimal. Tapi ada pihak yang nggak setuju memberikan dana ke saya,’’ tuturnya.
Surat dari Menpora kepada Manor Racing agar tetap menjadi main driver sudah diketahui. Namun, Manor membutuhkan dana supaya dia tetap menjadi pembalap utama. Saat ini, Rio sedang menikmati libur musim panas seperti pembalap lain. Dia akan terus berada di Indonesia sampai pertandingan di Belgia berjalan.
’’Tidak ada latihan juga, lagi summer break. Saat ini refreshing saja ketemu keluarga dan teman-teman. Juga diskusi dengan engineer (Manor) lewat email untuk tahu gimana kondisi mobil,’’ ucapnya.
Sementara, VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, keputusan Rio tidak berdampak pada pembiayaan lagi. Sebab, tawaran itu langsung dari Manor. Itulah kenapa, sampai akhir musim F1 2016 Rio tetap berada di Manor. Konsekuensi dari memutuskan menjadi driver cadangan adalah, ikut disetiap pertandingan karena harus standby.
Selain itu, pihaknya berharap agar Rio bisa mendapatkan tim terbaik pada kalender F1 2017. Soal tim mana yang menjadi tujuan Rio, BUMN energi itu menyerahkan sepenuhnya ke Kiky Sport selaku manajemen. ’’Mencari tim itu tugas manajemen Rio. Kelebihan masing-masing tim yang tahu mereka,’’ ujarnya.
Saat disinggung apakah Pertamina siap mengeluarkan dana lagi untuk Rio, Wianda memastikan itu bisa dibicarakan. Sebab, perseroan punya komitmen untuk mendukung atlet muda Indonesia. Dia juga berharap agar manajemen bisa segera membuat proposal yang jelas soal Rio di 2017.
Data tersebut, selain penting untuk Pertamina, juga bisa digunakan untuk badan usaha lain yang berminat membantu Rio. Dirinya mengaku siap menjadi jembatan yang menyambungkan dengan BUMN lain. ’’Lihat saja, dari 12 race yang ada, setengah babak kualifikasinya unggul dari Pascal (rekan se-tim Rio). Kapabilitas Rio sudah ada,’’ urainya.
Itulah kenapa, sebagai sponsor yang mempunyai pengaruh terhadap Manor, Pertamina tidak akan mengiba agar Rio diturunkan dalam salah satu seri. Terutama, race di Asia Tenggara. ’’Masa depan masih terbuka luas. Kami tidak diposisi mengiba, dia (Rio) pembalap yang bagus kok,’’ ungkapnya.
Di tempat yang sama, pereli senior Rifat Sungkar meminta agar rakyat Indonesia bisa memberikan support kepada pembalap Indonesia yang sedang berjuang di kanca internasional. Selain Rio, ada juga Ali Adrian di GP2 karena mereka adalah yang terbaik milik Indonesia saat ini.
’’Mereka yang berjuang lebih butuh didoakan daripada caci maki,’’ katanya. Dia tahu, banyak orang yang tidak happy dengan posisi mereka. Itulah kenapa, Rifat pernah bilang ke Rio dan Ali kalau caci maki dianggap saja sebagai doa. Kalau mendapat support, itu adalah berkah. (dim)