eQuator.co.id-Bengkayang-RK. Ketika mahatari belum bersinar di ufuk timur Dusun Sungai Soga, Desa Karimunting, Sungai Raya Kepulauan, Bengkayang, Senin (7/11), laut bergemuruh dahsyat akibat angin kencang. Warga menganggapnya biasa-biasa saja, karena mereka memang tinggal di wilayah pantai.
Namun tiba-tiba ribuan ulat memadati Sungai Soga di dusun tersebut, sekitar pukul 07.00. Sontak, warga pun berhamburan ingin menyaksikan fenomena ganjil tersebut.
“Saya lahir dan besar di sini (Dusun Sungai Soga, red), sudah 50 tahun lebih tinggal di sini, baru kali ini menyaksikan ribuan ulat yang tiba-tiba muncul, selama ini tidak pernah,” kata Toni Pangeran, Anggota DPRD Kabupaten Bengkayang.
Ulat-ulat yang menyerupai ulat laut tersebut, ungkap Toni, mengapung di Sungai Soga. Anehnya, begitu terbenam atau menyentuh lumpur di pinggir sungai, langsung mati.
Beberapa warga berinisiatif mengangkat beberapa ulat tersebut ke daratan. Bentuknya seperti ulat kaki seribu. Tetapi ukurannya lebih besar, berdiameter sekitar 1 Centimeter dan panjang sekitar 60 Centimeter. Pantas saja ketika dilihat sewaktu masih di sungai seperti tali temali hitam.
Fenomena ganjil tersebut mengundang perhatian warga sekitar. Mereka datang silih berganti, hanya ingin melihat langsung dan berusaha mengetahui penyebabnya.
Toni pun mengimbau warga Dusun Sungai Soga dan sekitarnya untuk tidak panik dengan peristiwa tersebut. “Atas nama warga, kami berharap Pemkab Bengkayang bisa memberikan penjelasan terkait fenomena ini, supaya warga tidak resah dan tetap beraktivitas seperti biasa,” katanya.
Laporan: Kurnadi
Editor: Mordiadi