Restu Jokowi Penentu Munas Golkar

Jokowi

eQuator.co.id – JAKARTA-RK. Konstalasi politik di internal Partai Golkar semakin memanas. Isu tak sedap soal pencopotan pengurus daerah juga mewarnai proses suksesi partai beringin. Presiden Joko Widodo dinilai menjadi penentu keberhasilan musyawarah nasional (Munas) yang sampai sekarang masih tarik ulur.

Andi Sinulingga, ketua DPP Partai Golkar mengatakan, restu Jokowi terhadap Munas Golkar akan menjadi penyejuk di tengah persaingan politik yang sangat keras. Menurut dia, restu Jokowi sangat penting buat partai beringin dan penting pula bagi Jokowi sendiri.

Dia yakin Jokowi merupakan sosok yang tidak suka kegaduhan. Untuk itu, kegaduhan tersebut harus dihentikan. Menurutnya, kegaduhan dengan dinamika itu dua hal yang berbeda. “Di tengah kondisi seperti ini, masak ada yang ngomong soal gelar. Sampai ngurusi ijazah orang,” terang Andi dalam acara diskusi di Hotel Puri Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan kemarin (7/7).

Dia mengatakan, posisi Ketum Golkar sangat penting bagi Jokowi. Sebab, Partai Golkar dibutuhkan Jokowi dalam pemerintahan. Mantan Gubernur DKI itu pasti akan mencari orang yang bisa dipercaya. Bisa menjaga keseimbangan antara PDIP, Partai Golkar, dan partai lainnya.

Sementara itu, Bamsoet terus menyerang kubu Airlangga. Kali ini terkait pencopotan Toto Sunanto dari jabatannya sebagai ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kota Cirebon. Pemberhentian itu ditengarai terkait dukungan Toto kepadanya untuk maju sebagai calon ketum dalam Munas Golkar 2019.

Ketua DPR RI itu menilai pemecatan terhadap Toto Sunanto berlebihan. Pemberhentian tersebut akan memberikan contoh demokrasi yang tidak baik dalam tubuh partai. “Iya itu yang kami sesalkan dan kami meminta praktik-praktik seperti itu dihentikan. Tidak bagus dan tidak memberikan contoh yang baik bagi Partai Golkar ke depan,” terangnya.

Pemberian dukungan kepada salah satu calon dalam munas, menurut mantan Bendahara Umum Partai Golkar itu, merupakan hal yang wajar. Dukung mendukung merupakan realitas politik dalam munas yang harus diterima sebagai bentuk kedewasaan dalam demokrasi.

Mantan Ketua Komisi III itu mengatakan,  apa pun yang daerah lakukan soal dukung mendukung harus diterima sebagai suatu realitas. “Itu kan bagian dari demokrasi. Jadi tidak perlu ada yang ditakutin,” tuturnya.

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa pemberhentian Toto bukan terkait soal dukungnya kepada Bamsoet. Pencopotan itu dilakukan karena ada desakan dari seluruh pengurus kecamatan Partai Golkar di Kota Cirebon. “Usulan itu disampaikan jauh hari sebelum Toto memberi dukungan kepada Bamsoet,” katanya.

Para pengurus kecamatan mendesak Toto dipecat, karena dia telah melakukan pelanggaran partai. Namun, dia enggan menyebutkan jenis pelanggaran yang dilakukan Toto. Yang jelas bukan soal dukung mendukung. (Jawa Pos/JPG)