Rela Berdesakan, Asalkan Bisa Lebaran ke Kampung

BERDESAKAN. Para penumpang tujuan Semarang berdesakan menuju dermaga untuk menaiki KM Lawit yang bersandar di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Selasa (28/6) dinihari. Para penumpang sudah menunggu di ruang tunggu sejak Senin (27/6) pukul 21.00. OCSYA ADE CP

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Ribuan pemudik tujuan Semarang berangkat menggunakan KM Lawit, Selasa (28/6) dinihari. Sekitar pukul 01.30, kapal ini bertolak dari Pelabuhan Dwikora Pontianak.

Lonjakan arus mudik lebaran di pelabuhan Dwikora Pontianak sudah mulai padat. Baik kedatangan maupun masyarakat yang akan mudik ke kampung halamannya di luar Kalbar. Seperti KM Lawit yang baru berangkat dari Pelabuhan Dwikora Pontianak menuju Semarang. Biasanya mengangkut hanya sekitar 600-700 penumpang. Kali ini kapal jurusan Semarang ini terdapat sebanyak 1.564 penumpang. Sedangkan KM Bukit Raya tujuan Surabaya juga mengangkut pemudik lebih dari 1.300 penumpang, Selasa sore.

“Lonjakan penumpang dalam rangka mudik, sudah terlihat sejak tanggal 20 Juni 2016 lalu,” kata Firdaus, Kepala Cabang Pelni Pontianak usai melepas keberangkatan KM Lawit.

Menurutnya, lonjakan penumpang akan terus meningkat hingga 2 Juli 2016. Begitu pula arus balik akan terus terjadi hingga 12 Juli 2016 mendatang. Bahkan tiket 2 Juli 2016 sudah full booking. Bahkan Pelni tidak lagi menjual lagi, karena sudah melebihi kuota. “Karena kita tidak mungkin memaksakan penumpang untuk tetap naik ke kapal, ketika kondisi sudah penuh,” jelas Firdaus.

Pelni, dikatakan Firdaus, hanya menyediakan dua kapal. Sejauh ini, kata dia, tidak ada penambahan kapal lain. “Untuk menghadapi arus mudik hari raya Idul Fitri, kita sudah melakukan koordinasi dengan semua pihak, dari KSOP, kepolisian dan tim medis dengan adanya posko terpadu,” ujar Firdaus.

Terlihat ribuan pemudik berdesakan dan berebutan hendak naik ke kapal. Petugas gabungan dari kepolisian, TNI AL, KSOP harus berteriak memberikan imbaukan, agar tidak saling dorong dan berebutan menaiki kapal.

‎Kapolsek Pelabuhan Dwikora Pontianak, AKP Raden Real Mahendra‎ menuturkan, pengamanan arus mudik liburan hari raya Idul Fitri, dia menyiagakan 20 personilnya. Dia memperkirakan lonjakan penumpang arus mudik lebaran akan terus meningkat dari 28 Juni hingga 1 Juli. “Baik itu kedatangan dari Jakarta dan Jawa ke Pontianak, begitu juga dari Pontianak tujuan Jakarta dan Jawa,” ujar AKP Real Mahendra, Selasa (28/6) pukul 03.00.

Pengamanan di pelabuhan, AKP Raden Real juga berkoordinasi dengan KSOP Pontianak, serta beberapa instansi lainnya di Posko terpadu.

“Setiap ada keberangkatan dan kedatangan penumpang kapal di pelabuhan ini, langsung kita awasi. Selain itu di Posko Terpadu juga tersedia pusat pelayanan kesehatan yang disediakan dari Dinas Kesehatan,” jelas Real.

Selain bersiaga melakukan pengamanan di pelabuhan, polisi juga juga memberikan imbauan kepada penumpang, agar tidak menjadi korban pencurian atau copet, penipuan serta tindak pidana lainnya, seperti hipnotis.

Heriati, salah satu penumpang mengaku sudah menunggu di ruang tunggu pelabuhan sejak Senin (27/6) pukul 21.00. Wanita ini sudah 15 tahun merantau ke Kota Pontianak, tinggal di Tanjung Hulu, Pontianak Timur. Rencananya bersama suami dan anak bungsunya ingin berlebaran di daerah asal, Jogjakarta. “Tahun ini saya baru pulang ke Yogja, transit Semarang. Biasanya setiap lebaran, anak yang mengunjungi saya,” kata Heriati sebelum menaiki kapal.

Heriati mengatakan, biasanya setiap mudik ke kampung halaman, ia naik pesawat. Namun, tahun ini lebih memilih naik kapal. “Pengen saja, mau menikmati perjalanan laut seperti apa. Biar berdesakan, yang penting bisa lebaran di kampung halaman bareng keluarga besar,” ungkapnya.

Laporan: Achmad Mundzirin, Ocsya Ade CP

Editor: Hamka Saptono