eQuator.co.id – SAMBAS-RK. 500 relawan melakukan aksi bersih-bersih di Sungai Sambas Kecil, Kabupaten Sambas, Sabtu (21/9). Aksi sosial tersebut merupakan rangkaian aksi serentak yang dilakukan oleh 158 Negara dalam memperingati hari bersih-bersih sedunia atau World Cleanup Day (WCD) 2019.
Para relawan yang terlibat dalam aksi ini terdiri dari mahasiswa Politeknik Negeri Sambas (Poltesa), pemerintah daerah, komunitas serta masyarakat awam.
Direktur Poltesa, Mahyus, S.Pd., S.E., MM mengatakan, Indonesia mesti berfikir seperti negara-negara maju, yakni menjadikan lingkungan sebagai landasan kemajuan.
“Di negara maju, isu lingkungan menjadi sesuatu yang sangat diperhatikan, kebersihan lingkungan dan kualitas udara serta kebijakan penggunaan material yang ramah lingkungan sangat dikedepankan,” katanya.
Sehingga Kabupaten Sambas juga mesti turut andil dalam upaya bijak tersebut, hal ini bisa dimulai dengan mereduksi penggunaan plastik.
“Dan kita semua di Kabupaten Sambas harus ikut serta dalam upaya penanggulangan sampah plastik,” ungkapnya.
Bupati Sambas, H.Atbah Romin Suhaili, Lc MH menjelaskan tentang pentingnya masyarakat untuk berhenti menghasilkan sampah plastik.
“Kita semua harus mengurangi sampah plastik, Indonesia menjadi penyumbang kedua terbesar di dunia urusan sampah plastik,” jelasnya.
Menurut Atbah, di beberapa tempat di Kabupaten Sambas memiliki sampah plastik yang sangat banyak.
“Generasi ke depan harus sehat, ada beberapa tempat yang banyak tumpukan sampahnya, kita lihat di Pasar Sekura, ada tumpukan botol di bawah ruko-ruko di atas sungai. Demikian juga di Pemangkat dan daerah lainnya. Karenanya, selain kesadaran warga, pemerintah juga ke depan akan lebih andil dalam penanggulangan sampah plastik tersebut,” tuturnya.
Bupati mengaku sangat senang atas upaya pembersihan Sungai Sambas dan lingkungan dari sampah plastik yang dilakukan oleh Poltesa serta sejumlah komunitas ini.
“Kita harus bekontribusi untuk membersihkan lingkungan, karena itu saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Poltesa yang telah menjadi inisiator gerakan World Cleanup Day di Kabupaten Sambas. Mudah-mudahan hubungan baik ini ke depan selalu terjaga dan komunikasi yang baik selalu terjalin,” tutupnya.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Sambas, Hj.Hairiah, SH,MH mengungkapkan, kegiatan WCD ini juga dilakukan di daerah lainnya di Sambas.
“Setidaknya ada lima wilayah di Kabupaten Sambas, bahkan Indonesia mengkampanyekan tidak lagi menggunakan plastik sebagai bagian kehidupn sehari hari,” terangnya.
Pentingnya berhenti menggunakan sampah plastik disebabkan bahan tersebut sangat sulit untuk terurai.
“Sampah plastik sangat sulit diuraikan bisa puluhan dan ratusan tahun, karenanya kita harus membiasakan untuk mengurangi penggunaan plastik,” tuturnya.
Masyarakat juga diharapkan untuk tidak membuang sampah di sungai, karena hal tersebut sangat berbahaya bagi ekosistem dan kelestarian lingkungan.
“Dengan ada kegiatan bersih di sungai ini, semoga sebagian masyarakat yang menganggap sungai sebagai tong sampah, bisa sadar dan tidak membuang sampah lagi,” pungkasnya.
Laporan: Sairi
Editor: Indra Wardhana