Ratusan Anak Ikut Sunat Massal di Mujahidin

KHITAN MASSAL. Salah seorang anak sedang berbaring untuk dikhitan di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Rabu (27/12). Maulidi Murni-RK

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. Yayasan Mujahidin Kalbar bekerja sama dengan UPZ Masjid Raya Mujahidin menggelar khitan massal, Rabu (27/12) pagi. Kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Raya Mujahidin ini dikuti ratusan anak.

Peserta sunat massal berasal dari Kota Pontianak dan sekitarnya. Mereka diantar orangtuanya masing-masing. Para orangtua anak yang ikut khitan mengetahui kegiatan ini berdasarkan informasi yang disebar pihak yayasan.
Salah seorang orangtua peserta khitan, Asep menceritakan, dirinya memperoleh informasi dari rekannya. Kemudian ia langsung menawari kedua anaknya, Robi Saputra (12) dan Rasya (10) untuk ikut khitanan masal.

“Si abang kelas enam, memang sudah mau sunat, ditanya takut ndak, dia bilang ndak. Sedangkan adiknya Rasya yang kelas lima masih belum berani,” cerita Asep sembari menunggu giliran anaknya dipanggil.
Bapak 36 tahun yang kesehariannya sebagai pedagang snack dan kerupuk tersebut berangkat dari rumah pada pukul 05.30 WIB. Mereka mendapati urutan ke 47.

Asep, warga Pal 9 Kubu Raya merasa bersyukur dengan adanya kegiatan sunat massal ini. Ia merasa senang, karena untuk keadaan sehari-hari kehidupannya cukup susah.
Khitan Massal merupakan kegiatan sosial yang rutin dilakukan setiap tahun di Masjid Raya Mujahidin. Pada tahun ini tidak hanya dilaksanakan di Kota Pontianak, tetapi ada juga di Kabupaten Sintang dengan 100 peserta dan Kabupaten Sekadau sebanyak 80 anak.

“Sengaja kita ambil ketika waktu libur yang memang rata-rata Desember. Kegiatan ini kita targetkan 150 anak,” kata Sekretaris Eksekutif Yayasan Mujahidin Kalbar, Joni Abu.
Berdasarkan formulir, yang telah mendaftar jumlahnya 160 orang. Tapi yang baru datang atau melakukan registrasi ulang sebanyak 124 orang. Namun oleh panitia masih tetap ditunggu.

Dijelaskan Joni, para orangtua dipersilakan mengambil formulir yang tercantum surat pernyataan ingin khitan. Kemudian nantinya kembali diserahkan ke panitia dan diganti dengan surat undangan pelaksanaan kegiatan.

Selain tanpa dipungut biaya, peserta selesai dikhitan diberi bingkisan berupa sarung dan sejumlah uang sebagai modal pengobatan lanjutan, jika diperlukan. Bahkan pihaknya selalu mengarahkan apabila anak mengalami masalah atau sejenisnya, bisa juga menghubungi Puskesmas terdekat atau Klinik Kitamura. “Karena medis dalam kegiatan ini dari Kitamura,” demikian Joni.

 

Laporan: Maulidi Murni

Editor: Arman Hairiadi