eQuator.co.id – RASAU JAYA-RK. Wilayah Kecamatan Rasau Jaya, Kubu Raya kembali mencekam. Tindak pidana pencurian biasa, berat, keras dan kendaraan bermotor (4C) rawan terjadi. Begitu juga tindak pidana perjudian dan narkoba yang kian marak.
Hal ini seiring dengan minimnya SDM anggota kepolisian di wilayah tersebut. Diduga kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian setempat.
Kapolsek Rasau Jaya, AKP Hariono mengiyakan status kerawanan di wilayah hukumnya. “Rasau sudah mulai rawan Mas,” katanya kepada Harian Rakyat Kalbar, Kamis (23/2) siang.
Saat ini jumlah laporan kasus di Polsek Rasau Jaya cukup banyak. Mulai dari kasus pencurian mesin cuci motor dan pencurian sepeda motor yang diparkir di dalam rumah di Rasau Jaya II dan pencurian perkakas di PT SUM, Sekunder C. Teranyar, penyekapan dan perampokan bersenjata di Rasau Jaya Umum.
Belum lagi kasus seperti jambret di kawasan Pasar Rasau dan pencurian kotak amal di sejumlah masjid yang enggan dilaporkan masyarakat. Diduga akibat kurangnya kepercayaan terhadap anggota Polsek, pascakurangnya pengungkapan kasus.
Kapolsek mengaku, saat ini tengah dilanda kebingungan. Dimana disaat banyaknya tindak kejahatan yang terjadi, saat itu pula anggotanya berkurang. “Unit Reskrim hanya tinggal Kanit dan satu anggotanya saja,” kata Hariono.
Meski ia tidak merinci, informasi yang dihimpun di lapangan, tiga anggota buru sergap (Buser) Reskrim yang biasanya menumpas kejahatan, saat ini tengah menjalani masa tahanan polisi, sebagai sanksi disiplin atas pelanggaran yang dilakukannya.
Meski demikian, Kapolsek Hariono tak patah asa. Ia meminta backup satuan fungsi lain dan Polresta Pontianak. Hasilnya ada dua kasus yang baru-baru ini terungkap. “Kasus yang baru kita ungkap seperti pencurian mesin cuci motor dan pencurian sepeda motor. Untuk kasus lain, seperti perampokan, masih kita lidik,” tegasnya.
Selain itu, Kapolsek Hariono juga akan memerintahkan Bhabinkamtibmas untuk lebih efektif membina dan membimbing masyarakat. Agar selalu waspada dan menjadi polisi bagi diri sendiri.
Masyarakat Rasau Jaya tentunya mendambakan keamanan dan kenyamanan seperti dahulunya. “Kami warga Rasau merindukannya. Apalagi ujung tombak Polsek sudah lama tidak muncul di lapangan. Yang sering melakukan pengungkapan dan penangkapan di Rasau sekarang orangnya hilang entah kemana,” kata Ahmad, warga Rasau Jaya.
Ia mengatakan, saat ini banyak warga luar alias berwajah asing yang berkeliaran tengah malam. Bahkan menginap di rumah warga tanpa izin RT setempat. Begitu juga maraknya peredaran narkoba dan perjudian. “Kami berharap, Polsek Rasau Jaya giatkan razia premanisme seperti di Polsek jajaran Polresta Pontianak,” harapnya.
Karena, kata dia, keberadaan orang tak dikenal dan tak wajib lapor itu meresahkan masyarakat. “Segala kemungkinan bisa saja terjadi. Siapa tahu mereka mau mencuri atau mengedarkan narkoba. Mana kita tahu. Kami harap Polsek kembali tajam, tidak tumpul seperti ini,” harap Ahmad. (oxa)