eQuator – Sintang-RK. Saking takutnya terjerumus dalam Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), pengadaan barang dan jasa pemerintahan menjadi mandek. Akibatnya, penyerapan anggaran daerah pun rendah.
“Rasa takut atau khawatir itu menimbulkan masalah tersendiri, yakni rendahnya penyerapan anggaran,” kata Rizkinil Jusar, Ketua Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan (TP4) saat Sosialisasi tim yang dipimpinnya itu di Balai Berangin Sintang, Rabu (16/12).
Lantaran ketakutan yang sampai menyebabkan penyerapan anggaran rendah itulah, menjadikan pentingnya sosialisasi TP4 ini diberikan. “Sesuai tugas pokok dan fungsinya, TP4 ini untuk mencegah Tipikor di Sintang. Tim ini tidak mengedepankan penindakan, tetapi lebih pada pencegahan,” jelas Rizkinil.
Sosialisasi TP4 yang dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sintang ini, kata Rizkinil, berdasarkan Putusan Jaksa Agung RI Nomor: KEP-152/JA/10/2015 tertanggal 1 oktober 2015 dan Intruksi Jaksa Agung Nomor: INS-001/A/JA/2015 tentang TP4 tertanggal 5 Oktober 2015.
Kasi Intel Kejari Sintang ini menjelaskan, acuan dasar TP 4 ini di antaranya mengawal, mengamankan dan mendukung jalannya pemerintahan dan pembangunan melalui upaya-upaya preventif dan persuasif, baik di tingkat pusat maupun wilayah.
Keberadaan TP4 ini, menurut Rizkinil, dapat membantu pemerintah untuk melenyapkan rasa takut atau kekhawatiran yang menjadi penghambat dalam penyerapan anggaran di Sintang. (Adx)
