eQuator.co.id – Pontianak-RK. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kalbar tahun 2020 dipastikan memuat program unggulan. Gubernur Sutarmidji menegaskan, RAPBD tersebut akan menitikberatkan pemerataan pembangunan infrastruktur. Sampai ke wilayah pedalaman. Tujuannya untuk menunjang akselerasi pembangunan ekonomi masyarakat.
“Isu pemerataan ketersediaan infrastruktur di wilayah pedalaman yang masih banyak belum tersentuh akan terus kita pacu,” tutur Sutarmidji, membacakan pengantar nota keuangan RAPBD Kalbar tahun anggaran 2020, di Sidang Paripurna bersama anggota DPRD Provinsi Kalbar, Rabu (21/8).
Menurutnya, RAPBD 2020 memiliki makna penting. Dalam RAPBD tersebut, rencana kerja pemerintah daerah di tahun kedua kepemimpinannya akan menjabarkan semua visi dan misinya dalam membangun Kalbar. Baginya, untuk menunjang keberhasilan percepatan pembangunan infrastruktur, maka kualitas tata kelola pemerintahan yang baik pun diperlukan.
“Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, tentu diperlukan dukungan program dan kegiatan yang efektif dan efisien, yang tertuang di dalam RAPBD tahun anggaran 2020,” jelasnya.
Dijelaskannya pula, rancangan APBD tahun anggaran 2020 tersebut juga menjadi momentum konsolidasi perbaikan fiskal. Baik dari sisi pendapatan daerah, belanja daerah, maupun pembiayaan daerah.
Di bidang pendapatan daerah, kata dia, kedepan, akan dilakukan perbaikan perhitungan penerimaan perpajakan. Agar sejalan dengan basis perhitungan penerimaan perpajakan yang lebih rasional di tahun 2020.
Kemudian di bidang belanja daerah, tentu akan dilakukan efisiensi dan penajaman pada belanja operasional. Tetapi tetap fokus pada pembangunan infrastruktur, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan sosial, serta menciptakan lapangan kerja.
Sedangkan di bidang pembiayaan anggaran, akan dilakukan rasionalisasi pada pembiayaan investasi. Yang akan fokus untuk memperkokoh kemandirian BUMD, dengan mencari sumber pembiayaan yang murah.
“Dengan demikian, RAPBD tahun anggaran 2020 dirancang lebih realistis, kredibel dan efisien,” tegasnya.
Di kesempatan itu, Sutarmidji juga menyampaikan soal prospek pembangunan ekonomi makro. Menurutnya, secara makro, prospek pembangunan ekonomi Kalbar tidak banyak mengalami perubahan yang mendasar, bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Karena itu, dalam RAPBD tersebut, Sutarmidji juga menyampaikan sasaran atau rencana capaian indikator ekonomi makro Kalimantan Barat di tahun 2020 nanti. Ditargetkannya, pertumbuhan ekonomi daerah pada tahun 2020 tumbuh sebesar 5,30 persen. Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga ditargetkan meningkat sebesar 67,80 persen.
Sedangkan, tingkat kemiskinan di tahun 2020 nanti, dipatok paling tinggi pertumbuhannya berada di angka 6,43 persen. Dengan demikian, diharapkan tingkat pengangguran di tahun 2020 nanti paling tinggi di angka 3,63 persen.
Laporan Abdul Halikurrahman
Editor: Mohamad iQbaL