Rapat Paripurna Terakhir, Dewan Tak Terpilih Pamitan

PARIPURNA. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dan Wakilnya Sujiwo bersama Pimpinan DPRD Kubu Raya dalam paripurna, Kamis (12/9)

eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Rapat Paripurna Pengesahan Perda APBD Perubahan Tahun Anggaran 2019 yang dihelat pada Kamis (12/9) menjadi agenda kedewanan terakhir bagi anggota DPRD Kubu Raya yang tidak terpilih lagi di periode 2019-2024.

Satu per satu anggota dewan yang membacakan Pandangan Akhir Fraksi berpamitan. Bahkan di antaranya membacakan puisi, sehingga membuat suasana haru dalam ruangan.

“Kami atas nama pribadi dan keluarga mohon maaf jika selama ini ada perbuatan dan tutur kata yang salah dalam menjalankan tugas,” kata Musni Khalid Anggota Fraksi PPP.

Sementara itu Suprapto dari Fraksi Golkar merasa sedih saat berpamitan. Sebab selama menjadi anggota dewan empat periode, ia merasa semuanya merupakan sahabat dan saudara.

“Kami menyadari tatkala amanah yang diberikan ada masanya. Namun yang paling sedih kita rasakan saat perpisahan adalah persahabatan dan persaudaraan,” katanya.

Kendati tidak menjadi lagi anggota dewan, namun Suprapto memastikan dirinya tetap akan berkiprah untuk masyarakat Kubu Raya.

“Banyak hal positif yang bisa kita berkontribusi untuk pemerintah daerah maupun masyarakat dengan memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat melalui berbagai lini,” tuturnya.

Ia pun menyatakan legowo dan menerima pil pahit hasil kekalahannya saat Pemilu 2019 lalu. “Semuanya ada masa. Masa kehidupan, masa kematian, masa kejayaan dan masa keruntuhan. Inilah yang namanya perputaran hidup yang harus terus kita pelajari agar tidak menjadikan kita sombong dan angkuh. Persahabatan dan persaudaraan itulah yang penting,” pesannya.

Nada yang sama dilontarkan Zakaria yang meminta maaf jika selama ini terdapat kekurangan dalam menjalankan tugas sebagai anggota dewan.

“Inilah batas kemampuan yang dapat kami berikan untuk masyarakat. Sekiranya ada yang salah dan kurang kami mohon maaf sebesar-besarnya,” ucapnya.

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menilai ruang pengabdian tidak harus menjadi anggota dewan namun bisa melalui jalur lain.

“Saya sudah mengalami situasi yang sama. Ketika tidak menjadi Bupati dulu tapi saya tetap memberikan masukan-masukan bagi masyarakat. Jadi kepada teman-teman tetap saja memberikan kontribusi positif untuk masyarakat hingga ke desa-desa,” tuturnya.

Muda pun mencontohkan almarhum BJ Habibie yang telah meninggal dunia. Saat tidak lagi menjadi Presiden, namun banyak kontribusi positif yang diberikannya untuk bangsa dan negara.

 

Reporter: Syamsul Arifin

Redaktur: Andry Soe