eQuator.co.id – Mempawah-RK. Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kabupaten Mempawah, Minggu (30/7) malam menyisahkan luka bagi warga RT06/RW03 Desa Pasir Palembang, Mempawah Timur.
Warga setempat, Maryati, 30, mengaku menjadi korban, lantaran rumahnya hampir ambruk disapu angin puting beliung. Dia tak menyangka mengalami musibah tersebut. Malam itu Maryati tertidur pulas bersama seorang anaknya. Ketika hujan lebat disertai petir yang menggelegar, dia dan anaknya ketakutan. “Pada saat itu saya memeluk erat anak saya. Setelah ada benda keras yang menghantam rumah, membuat saya dan anak saya berlari keluar dari rumah,” ungkapnya, Senin (31/7).
Maryati dan anaknya histeris melihat rumahnya porak-poranda ditimpa pohon durian yang tumbang diterjang angin puting beliung.
“Saat itu saya berlari mencari perlindungan di luar rumah. Saya melihat antena parabola terbang berputar terbawa sapuan angin puting beliung,” ucapnya.
Walaupun kejadian tersebut tak berlangsung lama, hanya sekitar dua menit saja, namun rumahnya yang berdindingkan papan serta atap daun nipah mengalami kerusakan. Tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan Maryati untuk memperbaiki tempat tinggalnya.
“Setelah merasa aman dan angin pun sudah reda, saya langsung mengungsi ke rumah orangtua saya,” ungkapnya.
Ketua RT06/RW03, Desa Pasir Palembang, H. Sidi, 48, mengaku angin puting beliung juga menerjang tempat tinggalnya. Malam itu dia hanya memikirkan bagaimana menyelamatkan orangtuanya yang lagi sakit stroke. “Musibah yang datang dari Allah, sebagai hamba kita hanya bisa bersabar dan lebih ikhlas menerimanya dan memetik hikmahnya,” ungkapnya.
Sidi berharap perhatian pihak desa dan Pemkab Mempawah untuk membantu warganya. Paling tidak meringankan beban atas musibah yang melanda warganya tersebut.
Berdasarkan pantauan di lapangan, ada tiga rumah warga dan Pondok Pesantren Raudhatul Muta’allimin, dua kandang ayam rusak parah. Selain itu, pohon durian milik warga yang tinggal menunggu panen bertumbangan diterjang angin puting beliung. (sky)
