eQuator.co.id – NGABANG-RK. Bupati Landak, Karolin Margret Natasa meresmikan Puskesmas Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Senin (22/7).
Puskesmas ini adalah prototype dan menjadi contoh di Indonesia dalam peningkatan fasilitas kesehatan dan ujung tombak pemberi pelayanan bagi masyarakat di Kabupaten Landak.
”Puskesmas Karangan ini merupakan salah satu dari enam Puskesmas Prototype yang diresmikan dengan sumber pendanaannya berasal dari APBN. Dan tahun ini akan dibangun lagi satu Puskesmas Prototype di Kecamatan Sengah Temila yakni Puskesmas Pahauman,” ungkap Karolin.
Karol mengutarakan, saat ini Pemkab Landak terus berupaya meningkatkan standar pelayanan di bidang kesehatan dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.
Enam Puskesmas Prototype di Kabupaten Landak yang dibangun pada pada tahun 2018 yakni Puskesmas Karangan di Kecamatan Mempawah Hulu, Puskesmas Mandor di Kecamatan Mandor, Puskesmas Sebangki di Kecamatan Sebangki, Puskesmas Semata di Kecamatan Ngabang, Puskesmas Meranti di Kecamatan Meranti, dan Puskesmas Serimbu di Kecamatan Air Besar.
“Masih ada delapan Puskesmas lagi yang belum kita renovasi. Saya berharap dengan adanya peningkatan perbaikan bangunan dan standar pelayanan di Puskesmas kita dapat memberikan kontribusi yang lebih nyata dalam upaya meningkatkan status dan derajat kesehatan masyarakat,” terangnya.
Puskesmas Karangan ini melayani 17 desa, 73 dusun, 40.022 penduduk dengan memiliki tenaga kesehatan tiga orang dokter umum, seorang dokter gigi, 28 orang perawat, 19 orang bidan, dua tenaga promosi kesehatan, seorang kesehatan lingkungan, seorang labolatorium medis, dua orang gizi, dan seorang farmasi dengan total tenaga 76 orang termasuk petugas Puskesdes, Pustu, Polindes dan Tenaga Non Kesehatan.
Selain itu, Puskesmas Karangan melayani pasien dengan jumlah kunjungan rata-rata per hari sebanyak 31 pasien umum dan 47 pasien BPJS. Serta Puskesmas ini juga telah terakreditasi dengan peringkat dasar pada tahun 2016. Bahkab saat ini sedang mempersiapkan re-akreditasi dengan harapan mendapatkan nilai paripurna.
“Akreditasi itu juga untuk melindungi petugas medisnya, SOP yang dibuat itu bukan untuk membuat pekerjaan kita menjadi lebih susah tetapi supaya lebih mudah dan lebih gampang dievaluasi,” jelas Karolin.
Sehingga apabila ada masalah, keluhan masyarakat dan yang terburuk misalnya gugatan masyarakat, bisa menjawab dan mampu menunjukkan standar pelayanan profesional yang diberikan.
“Selain itu, saya ingatkan kepada masyarakat bahwa dengan adanya gedung Puskesmas yang baru dan megah ini jangan takut untuk berobat di Puskesmas, walaupun gedungnya baru tetapi tarifnya tidak baru karena yang kita lakukan adalah peningkatan pelayanan kesehatan untuk masyarkat,” pesan Karolin.
Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Andi Saguni mengatakan, pembangunan Puskesmas Prototype merupakan kerja sama antara pemerintah pusat dengan Pemkab Landak.
Dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yakni dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Afirmasi tahun 2018 Kementerian Kesehatan RI dengan total sebesar Rp66 miliar dengan alokasi per Puskesmas sebesar Rp11 miliar.
Mencakup bangunan Puskesmas, penataan halaman, rumah dinas medis dan para medis, kendaraan roda dua, kendaraan roda empat yakni ambulans dan Puskesmas keliling, prasarana dan sarana alat kesehatan (alkes).
Puskesmas Prototype yang dibangung di Kabupaten Landak ini menjadi Puskesmas Prototype percontohan di Indonesia terutama untuk Puskesmas Prototype Karangan yang saat ini sudah mendapatkan akreditasi peringkat dasar serta memilik pelayana kesehatan dengan fasilitas, prasarana dan sarana yang lengkap dan modern.
Laporan: Antonius
Editor: Andriadi Perdana Putra