-ads-
Home Rakyat Kalbar Ketapang Puluhan Anak-anak Demam dan Gatal-gatal, Flu Singapura Mewabah di Ketapang

Puluhan Anak-anak Demam dan Gatal-gatal, Flu Singapura Mewabah di Ketapang

Ilustrasi.NET

eQuator.co.id – Virus flu Singapura mewabah di Ketapang, Kalbar. Virus yang menyebabkan demam dan gatal-gatal ini diderita warga Kecamatan Sungai Melayu Rayak. Data Dinas Kesehatan Ketapang, sudah 27 warga menderita flu Singapura.

Flu Singapura saat ini menjadi wabah penyakit yang diantisipasi pemerintah Indonesia. Tidak disangka, virus ini mewabah hingga ke Ketapang.

Kepala Dinas Kesehatan Ketapang, Heri Yulistio melalui Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL), Rustami menjelaskan, flu Singapura juga dikenal dengan virus HFMD. Virus ini menyerang kekebalan tubuh, kemudian menyebabkan demam yang diikuti bintik-bintik merah yang gatal.

-ads-

“Kasus Flu Singapura (HFMD) ini banyak ditemukan di Kecamatan Sungai Melayu Rayak. Kebetulan di Sungai Melayu ini ada warga yang pergi ke Singapura dan terjangkit flu ini. Kemungkinan warga itu yang menyebarkan,” kata Rustami Selasa (14/6).

Kecamatan Sungai Melayu Rayak berbatasan dengan Kecamtan Singkup dan Sungai Laur serta Tumbang Titi, bagian selatan Kabupaten Ketapang. Tidak menutup kemungkinan warga di kecamatan tersebut bias terjangkit, apabila tidak cepat diantisipasi pemerintah setempat.

Flu Singapura adalah penyakit berjangkit infeksi yang disebabkan virus RNA yang masuk dalam familia Picornaviridae (bahasa Spanyol Pico:kecil), Genus Enterovirus (nonPolio). Dalam dunia kedokteran, Flu Singapura dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit Kaki, Tangan, dan Mulut (KTM). Di dalam Genus Enterovirus terdiri dari virus Coxsackie A, virus Coxsackie B, Echovirus dan Enterovirus. Penyebab KTM yang paling sering pada pasien rawat jalan adalah Coxsackie A16, sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai meninggal adalah Enterovirus 71. Berbagai enterovirus dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi pada musim panas. KTM adalah penyakit umum yang menyerang anak-anak usia dua minggu hingga lima tahun (kadang sampai 10 tahun). Orang dewasa umumnya kebal terhadap enterovirus. Penularannya melalui kontak langsung dari orang ke orang, yaitu melalui droplet, air liur, tinja, cairan dari vesikelatau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang-barang yang terkontaminasi oleh sekresi itu. Tak ada vaktor tapi ada pembawa seperti lalat dan kecoa.

Penyakit KTM ini mempunyai imunitas spesifik, namun anak dapat terkena KTM lagi oleh virus strain enterovirus lainnya. Masa inkubasinya sekitar 2-5 hari. Sementara untuk waktu terekspos sampai terkena penyakit 3-7 hari.

Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti sakit leher (pharingitis), tidak ada nafsu makan, pilek, ruam di bagian mulut, tangan dan kaki, dan mungkin di bagian popok. Gejala seperti flu pada umumnya yang tak mematikan. Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulcus di mulut seperti sariawan terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan. Timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh memerah/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki. Bila ada muntah, diare atau dehidrasi dan lemah atau komplikasi lain maka penderita tersebut harus dirawat.

Jenis virus tertentu gejalanya dapat lebih parah yaitu: Demam tinggi lebih dari 38 C selama 2 hari. Ada gejala flu, sesak napas, kejang-kejang, ulkus, seriawan pada rongga mulut, lidah dan kerongkongan.

Jika timbul gejala seperti ini harap sesegera mungkin dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif karena dapat menyebabkan kematian. Tempo pengasingan yang disarankan adalah hingga lepuh kering.

Pencegahan flu Singapura, mencuci tangan dengan teliti. Terutama setelah membersihkan hidung, menggunakan toilet atau mengganti popok. Membersihkan seluruh bagian tangan dan kaki terutama bagian kuku yang sering menjadi sarang bagi kuman.

Dikatakan Rustami, penderita flu Singapura, setelah deman panas, timbul bintik-bintik merah dan gatal di sekujur penderitanya. Bahkan jika terlambat mendapat pengobatan, bintik-bintik merah itu bernanah. “Kata orang Ketapang, itu penyakit koreng. Tapi sedikit beda dengan koreng,” jelasnya.

Perbedaan Flu Singapura dan koreng selain diawali demam tinggi, flu Singapura menyebabkan gatal-gatal di bagian kaki, tangan, mulut dan sekitar bokong. Sementara bentuk bintiknya hampir sama. “Dampaknya tidak sampai kepada kematian. Hanya saja penderitanya mengalami rasa gatal yang sangat gatal,” jelas Rustami.

Penderita flu Singapura di Sungai Melayu Rayak rata-rata anak-anak dibawah 10 tahun. Dinas Kesehatan Ketapang sudah minta orangtuanya agar tidak berinteraksi dengan anak atau orang lain, selama proses penyembuhan.

“Jika memang anak itu sekolah, kita minta untuk diliburkan dulu anak yang bersangkutan. Ini untuk menghindari penularan virusnya,” tegas Rustami.

Dinas Kesehatan sudah memberikan bantuan obat-obatan seperti antibiotik dan anti virus terhadap penderita. Jika cepat ditangani, penyembuhan penyakit ini dapat berlangsung cepat, antar tiga hingga lima hari.

“Jika ada yang terkena penyakit ini, kita minta untuk segera dibawa ke Puskesmas. Petugas medis dan obat-obatan sudah disiapkan,” ungkap Rustami.

Selain disebabkan oleh virus, penyakit gatal-gatal ini juga dapat disebabkan oleh lingkungan yang kurang bersih. “Untuk mencegah munculnya penyakit ini, kami mengimbau kepada masyarakat selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan,” tegasnya. (*)

Jaidi Chandra, Ketapang

Exit mobile version