eQuator – Sungai raya-rk. Lokasi Bandar Udara (Bandara) terbesar dan menjadi kebanggan masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar) berada di wilayah Kabupaten Kubu Raya. Tapi, Bandara tersebut bernama Supadio Pontianak. Ini lah mengapa Bupati Kubu Raya, H Rusman Ali SH mendesak dan mengharapkan PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak secepatnya mengubah nama menjadi Bandara Supadio Kubu Raya.
“Saya sudah bertemu GM Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak, meminta supaya nama Bandara Supadio memasukan Kabupaten Kubu Raya,” katanya, Minggu (27/12).
Menurut Rusman Ali, Bandara Supadio mesti disesuaikan dengan keberadaan lokasinya. Letak Bandara Supadio hanya merupakan pintu masuk sebelum menuju Kota Pontianak. Dengan penyesuaian nama ini diharapkan akan menjadi ikon promotif bagi Kubu Raya. “Bila Bandara Supadio memasukan nama Kubu Raya di dalamnya dapat menjadi promosi keragaman adat dan budaya,” ujarnya.
Harapan Rusman Ali ini sepertinya akan terwujud. Menurut dia, berdasarkan informasi dari PT Angkasa Pura, penyesuaian nama tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. “Nama Kubu Raya akan dimasukan dalam Bandara,” ucap Rusman Ali.
Usulan pergantian nama Bandara Supadio Pontianak menjadi Bandara Supadio Kubu Raya sudah dikoordinasikan dengan GM Angkasa Pura II jauh hari sebelumnya. Namun, karena belum juga mendapatkan kepastian, maka ia terus melakukan koordinasi dengan GM Angkasa Pura II. Termasuk saat ini ketika GM PT Angkasa Pura Cabang Supadio Pontianak dijabat oleh Bayuh Iswantoro. “Memang sudah selayaknya keberadaan Bandara Supadio itu dapat menjadi salah satu media untuk memperkenalkan Kabupaten Kubu Raya secara nasional bahkan dapat dikenal di mancanegara. Karena Kubu Raya ini, merupakan Kabupaten termuda di Kalbar, bahkan di Indoneia. Dengan adanya Bandara, semoga bisa dikenal oleh daerah lain,” terangnya.
Dijelaskan Rusman Ali, Bandara Supadio berdiri sebelum Kabupaten Kubu Raya dimekarkan dari Kabupaten Pontianak, yang saat ini berubah nama menjadi Kabupaten Mempawah. Namun kini, Kubu Raya sudah menjadi daerah otonom sendiri. Sehingga sudah selayaknya nama bandara tersebut disesuaikan. “Langkah ini diharapkan bisa menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan saat tiba di Bandara Supadio,” katanya.
Selain meminta nama Bandara Supadio diubah, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura II dan Dinas Cipta Karya untuk mengubah pintu gerbang selama datang tersebut menjadi Kubu Raya. “Kalau tidak seperti itu, daerah kita tidak akan dikenal. Ini yang dilihat saat turun dari pesawat nama Pontianak, bukan Kubu Raya. Pada hal Bandara itu berada di Kubu Raya,” tuntas Rusman Ali.
Laporan: Syamsul Arifin
Editor: Arman Hairiadi