eQuator – Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menilai kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jambi, khususnya ke Suku Anak Dalam itu hanya sebagai wisata bencana asap.
Sebab, rumah yang ditempati oleh Suku Anak Dalam tersebut diduga hanya dibuat semalam, hanya untuk menyambut kedatangan Presiden RI. Dampaknya pun tidak ada, di mana kabut asap tetap pekat dan baru berkurang setelah turun hujan.
“Jadi, untuk apa turun ke lapangan mengunjungi korban kabut asap kalau semata untuk pencitraan. Nah, kalau rumah Suku Anak Dalam di Jambi itu hanya dibuat semalam untuk menyambut kedatangan Presiden RI, apa itu hanya untuk pencitraan? Sedangkan dampak positifnya bagi rakyat tidak ada. Peran media memang penting termasuk dalam pencitraan itu,” tegas Wakil Ketua Umum DPP Gerindra itu pada acara Press Gathering DPR RI di Lombok, NTB, Sabtu (31/10) malam.
Menurut Fadli, Pemerintah harus menyadari jika saat ini rakyat sedang sulit. Semua harga kebutuhan pokok terus naik, tol naik, subsidi listrik dicabut dan sebagainya. Karena itu, Presiden tidak cukup hanya mengimbau menteri-menterinya kerja keras, tapi harus bekerja dengan cerdas.
“Jangan sampai Nawacita menjadi nawacita-cita. Bayangkan, untuk penanganan kabut asap hanya dianggarkan Rp1 miliar. Itu kan tidak masuk akal,” cetusnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyambangi masyarakat Suku Anak Dalam di Jambi. Jokowi menawarkan rumah dan berharap masyarakat Suku Anak Dalam tidak lagi hidup nomaden atau berpindah-pindah. (rmol)