Pontianak Archery Club, Sarana Belajar Menjadi ‘Robin Hood’

Berlatih. Ketua Pontianak Archery Club (PAC), Hamdani, SE saat berada di lokasi latihan memanah di Jalan Abdurrahman Saleh (BLKI) Kompleks Bapindo, Nomor 2 Pontianak, belum lama ini. Hamdani for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Pontianak-RK. ‪Sekitar awal tahun 2016, Hamdani, SE menggagas terbentuknya Pontianak Archery Club (PAC). Club memanah ini menjadi salah satu wadah bagi peminat olahraga panahan di Kota Khatulistiwa.

“Saya mencoba panahan di salah satu pusat perbelanjaan di negeri jiran. Ini pertama kali saya berkenalan dengan panahan. Bergegar saat pertama pegang busur. Inilah awal saya jatuh cinta dengan olahraga panahan. Selanjutnya “ngenyan” sampai sekarang,” ucap Hamdani memulai pembicaraan bersama awak RK.

Setelah kepincut olahraga panahan di negeri jiran, akhirnya Hamdani bertekad untuk membuka PAC di Kota Pontianak. Selain menjadi tempat belajar memanah sekaligus menjadi alternatif sarana rekreasi yang seru dan menarik.

Menurutnya, peminat olahraga panahan di Pontianak sebenarnya terbilang ramai. Apalagi ketika film “3 Srikandi” beredar beberapa waktu lalu. Banyak yang antusias ingin mencoba belajar memanah.
Hanya saja terkendala oleh harga perlengkapan panah yang terbilang lumayan mahal. Karenanya, dengan adanya club panahan siapa saja bisa mencoba dan belajar memanah. Semua perlengkapan sudah disiapkan oleh club.

‪Medio Mei lalu, Hamdani serta beberapa rekan yang mulai “ngenyan” dengan panahan pun sepakat merintis PAC. Mulai dari penyediaan busur seadanya. Yakni hanya satu dua buah busur standar dan selebihnya busur dari bahan PVC.
“Tempat latihan kami di Jalan Abdurrahman Saleh (BLKI) Komplek Bapindo No.2 Pontianak masih sederhana dan terbatas. Prinsip kami, yang penting mulai dulu,” ujar Ketua Pontianak Archery Club ini.

‪Alhamdulillah, sejak itu sudah banyak yang mencoba menarik busur di PAC. Bahkan, mulai Agustus 2016, lebih dari 100 orang yang bergabung mengikuti program kelas. Latihan dengan program khusus dan berjenjang. Ada yang sekadar mengikuti trial serta mencoba merelease dengan beberapa anak panah. ‪”Olahraga panahan adalah olahraga tertua di jagad raya dan takkan pernah pudar ditelan zaman,” serunya.

Ia menjelaskan, dirinya ikut terpanggil untuk berpartisipasi mengembangkannya agar dapat dirasakan semua orang. “Olahraga adalah hobi dan hobi adalah kecintaan sehingga mudah-mudahan apapun akan kita lakukan sebagai wujud rasa cinta kepada yang disenangi,” ulasnya.

“Memanah itu simple tapi keren. Gak dominan fisik. Juga sarana pembentukkan karakter. Karena saat memanah, kita menyatukan hati, akal dan fisik,” ingatnya.
Sekadar diketahui Pontianak Archery Club merupakan klub yang fokus menjadikan panahan sebagai sarana untuk membentuk generasi tangguh dan berkarakter. “Kami berusaha mengembangkan metode belajar panahan yang menyenangkan,” timpalnya.

Hamdani bertekad supaya masyarakat lebih mencintai olahraga memanah. Sehingga memanah menjadi lebih seru dan asyik. Memanah bisa jadi sarana edukasi dan rekreasi. Bahkan sekaligus bukan tidak mungkin menjadi sarana awal untuk pembinaan prestasi.
“‪Saya semakin cinta dengan panahan. Karena banyak sekali insight yang bisa digali. Bukan sekadar olahraga tetapi juga olahrasa. Banyak filosofi hidup yang bisa diambil dari panahan,” tuturnya.

Menurutnya, ada empat karakter atau nilai utama yang ingin ditanamkan melalui panahan. Yaitu, calm, focus, brave & win. Ketenangan diri (CALM) merupakan kunci sukses untuk mencapai tujuan ataupun saat menghadapi masalah.
Kemudian menjadi pribadi yang tetap fokus (FOCUS) pada perbaikkan diri dan target. Berani (BRAVE) mengambil keputusan dan mengevaluasi diri. Serta selalu memiliki mental pemenang (WIN), bukan pecundang. “Meraih kemenangan melalui rangkaian proses yang baik dan sikap positif,” ujarnya.

Reporter: Isfiansyah

Redaktur: Andry Soe