eQuator.co.id – Pontianak-RK. Hari kedua Operasi Simpatik Kapuas 2017, Sat Lantas Polresta Pontianak sudah menegur 50 pengendara, Kamis (2/3).
Operasi Simpatik berlangsung sejak 1 hingga 21 Maret. Di Kota Pontianak, salah satu kawasan razia di perempatan lampu merah Kantor Pajak, Jalan Ahmad Yani. Pengendara roda dua maupun empat yang melanggar lalu-lintas dihentikan petugas dan diberikan surat teguran, agar tak mengulangi pelanggaran.
Razia juga dilakukan di wilayah rawan akan pelanggaran. Masih banyak warga Kota Pontianak dan Kubu Raya yang tidak taat aturan lalu-lintas.
“Hari kedua operasi Simpatik Kapuas, kami masih melakukan sosialiasi kepada masyarakat untuk tertib berlalu-lintas,” jelas Wakasat Lantas AKP Selamet Januari, Kamis (2/3).
Saat sosialisasi, masih ditemukan pengendara yang melanggar aturan. Mulai dari kelengkapan kendaraan, tidak membawa surat kendaraan, tidak menggunakan helm tali pengaman kepala dan tidak menggunakan sabuk pengaman. “Jika masih ditemukan pelanggaran, maka akan kita tindak tegas,” tegas Slamet.
Dijelaskan Slamet, sesuai namanya, simpatik, maka kegiatan operasi kali ini bertujuan mengedukasi masyarakat. Dengan harapan, tumbuh kesadaran untuk tertib berlalu-lintas.
“Titik kegiatan di seluruh wilayah Polresta Pontianak, kawasan yang dianggap tinggi pelanggaran (Texas) akan menjadi prioritas kegiatan,” ucapnya.
Diantaranya Jalan Simpang Empat Tanjung Raya dan Tanjung Hulu Pontianak Timur dan Simpang Empat Pontianak Utara. Jika upaya simpatik telah dilakukan, namun pengendara masih melakukan pelanggaran, maka dilakukan tindakan tegas berupa tilang.
“Jangan hanya tertib ketika ada polisi saja. Jangan takut polisi, tetapi takut lah karena melanggar lalu-lintas. Karena dampak dari pelanggaran lalu-lintas begitu berbahaya. Terutama tidak menggunakan helm dan terburu-buru dalam saat berkendara,” tegasnya.
Tikungan Maut
Kepolisian dan Dinas Perhubungan, Satpol PP, LSM serta masyarakat melakukan kerja bakti membersihkan rumput di tikungan Jalan Serong, Sukadana, Jumat (3/3).
Kerja bakti ini dikatakan Kepala Sat Lantas Polres Kayong Utara, Iptu Sulardi, merupakan rangkaian Operasi Simpatik. Tikungan tajam berbentuk huruf ‘S’ ini, selain di kelilingi bukit, juga ditutupi rumput tinggi, sehingga membahayakan pengguna jalan.
“Jalur ini memang rawan kecelakaan lalu-lintas, tikungan tajam, tertutup rumput-rumput tinggi,” tutur Sulardi ditemui di lokasi kerja bakti, Jumat (3/3).
Operasi Simpatik diharapkan dapat menyadarkan betapa pentingnya keselamatan pengendara di jalan raya. Menggunakan helm standar, membawa surat kendaraan dan memiliki SIM. Tata tertib berlalu-lintas agar dapat dipatuhi setiap saat, jangan hanya saat Operasi Simpatik saja.
“Kami berharap melalui Operasi Simpatik ini, wilayah Kayong Utara menjadi lebih tertib, lebih aman, nyaman dalam berlalu-lintas. Kami harapkan tertib berlalu-lintas ini jangan hanya pas saat Operasi Simpatik saja, tapi kita harapkan masyarakat Kayong Utara sadar akan pentingnya berlalu-lintas dari penggunaan helm, surat-menyurat baik SIM, STNK kendaraan sesuai standar,” jelasnya.
Diakui Sulardi, banyak pengendara yang tidak mematuhi aturan berlalu-lintas, baik masyarakat umum dan pegawai pemerintahan. Operasi Simpatik digelar sore hari. Pengendara masih diberikan teguran, khususnya yang tidak menggunakan helm.
“Jangan sampai korban kecelakan ini disebabkan hanya hal sepele, tidak menggunakan helm. Untuk wilayah Kayong ini, angka kecelakaan lalu-lintas cukup tinggi. Hampir setiap bulan selalu ada kasus kecelakaan. Kita harapkan tidak ada lagi korban-korban berikutnya,” tegas Sulardi. (zrn/lud)