eQuator – Pontianak-RK. Lagi-lagi keberadaan judi online di kawasan Jalan Gajah Mada Pontianak terungkap. Kali ini pemain judi bola kecil beromzet puluhan juta sebulan (disebut polisi sebagai bandar) di Jalan Ketapang yang ditangkap Tim Jatanras Polresta Pontianak.
“Penangkapan yang kita lakukan ini berawal dari informasi masyarakat. Dimana informasi G yang beralamat di Jalan Ketapang Kecamatan Pontianak Selatan adalah seorang bandar judi bola online,” ungkap AKP Kemas Abdul Aziz, Wakasat Reskrim Polresta Pontianak, Rabu (4/11).
Dijelaskan Kemas, setelah G diinterogasi, diketahui dia sudah tiga bulan menjalankan bisnis ilegal itu di rumahnya sendiri. Bersama G, polisi mengamankan barang bukti berupa dua laptop, uang Rp8 juta lebih, satu kalkulator, satu flashdisk, serta satu buah handphone. Diduga kuat omzet yang dihasilkan oleh G dalam sebulan sebesar Rp10-50 juta.
“Modus yang digunakan bandar ini, yakni dengan cara menerima pemasangan dari pemain lain. Kemudian, melalui akunnya sendiri, dia pasang ke situs judi bola online. Sampai saat ini masih terus dikembangkan. Apakah melakukan sendiri, atau ada rekanan, karena masih kita dalami,” terang dia, seraya menambahkan: seperti biasa, pasal yang diterapkan kepada pelaku perjudian adalah 303 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Hanya saja, tersangka G membantah dirinya seorang bandar. “Tidak benar itu. Itu tidak benar. Saya bukan bandar. Saya hanya pemain saja,” jelas pria berusia 62 tahun itu kepada sejumlah wartawan.
Ia menyatakan, hanya menerima pemasangan dari teman atau yang ingin berjudi bola. “Ada teman mau pasang, ya saya pasangkan. Tidak setiap hari, hanya dua kali dalam seminggu, pada hari Sabtu dan Minggu saja. Pasangan itu berkisar mulai dari Rp200-500 ribu” beber G.
Yang G maksudkan adalah, dia tidak memiliki situs perjudian sendiri, melainkan akunnya di salah satu situs judi bola online dipakai bersama-sama untuk memasang taruhan. “Ya saya punya akun itu. Untuk saya main sendiri, iseng-iseng,” terangnya.
Imbuh dia, “Sistemnya, jika menang, yakni pasang satu bayar satu, biasanya teman pasang klub bola yang dianggap pasti menang. Kalau pasang Rp200 ribu dapatnya Rp200 ribu, kalau pasang Rp500 ribu dapatnya sama, seperti pasang bola mati (memprediksi hasil pertandingan)”. (Zrn)