Polisi dan Ormas Pantau THM dan Warnet

LPI Bantah Lakukan Sweeping

Ilustrasi.NET

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kepolisian, Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI) serta Pemuda Melayu mendatangi Tempat Hiburan Malam (THM) dan warnet di kawasan Pontianak Selatan, Kamis (9/6) pukul 24.00.

Ratusan anggota Ormas dari FPI, LPI dan Pemuda Melayu serta kepolisian mendatangi THM dan warnet hingga Jumat dinihari. Tak ada satu pun THM yang ditemukan melanggar aturan. Petugas dan Ormas hanya menemukan warnet yang beroperasional diluar batas ketentuan Wali Kota Sutarmidji.

Razia gabungan ini mengawali gerakannya di kawasan ambalat Jalan Budi Karya. Kemudian Rain Karaoke Jalan Perdana. Selanjutnya menelusuri warnet di Jalan Purnama II, Jalan Tani Makmur dan Jalan Prof. M. Yamin.

Razia gabungan ini kontra dengan keputusan Kapolri yang memerintahkan seluru kepolisian di Indonesia, untuk melarang Ormas mana pun melakukan sweeping selama Ramadan.

Wakil Panglima Laskar Pembela Islam (LPI) Kalbar, Syarif Kurniawan menegaskan, apa yang dilakukan Ormasnya bersama FPI maupun Pemuda Melayu bukan sweeping.

“Harus saya tegaskan, kita tidak melakukan sweeping. Kita melakukan pengawalan dana pengawasan Perwa Wali Kota. Jika ditemukan pelanggaran, maka akan kita serahkan kepada pihak berwajib. Tapi jika tidak ditindak pihak berwajib (polisi dan Satpol PP), maka kita yang akan menindak tegas pengusaha pelanggar Perwa tersebut,” tegas Kurniawan, Jumat (10/6).

Sesuai Perwa Sutarmidji, selama Ramdahan, THM, karaoke, cafe, diskotik serta biliar, warnet dan game station dilarang beroperasional melewati pukul 24.00.

“Diharapkan Perwa tersebut diindahkan. Karena sejak dimulainya bulan suci Ramadan, hingga puasa di hari ke empat, kita melakukan monitoring hampir merata, warnet lewat di atas jam 24.00. Bahkan kita temukan adanya kantong Miras, milik pengunjung warnet,” ungkap Kurniawan.

“Kami tidak mau Ramadan di Kota Pontianak ini dinodai oleh operasionalnya THM, karaoke, cafe, lounge, panti pijat, sauna, termasuk fasilitas yang ada di hotel (pijat dan sauna maupun cafe),” tegasnya.

Kurniawan berterima kasih kepada kepolisian yang telah mendampingi Ormas melakukan monitoring dan pengawasan Perwa selama Ramadan. Bahkan bersama-sama turun melakukan pengecekan ke tempat hiburan malam maupun di warnet.

“Alhamdulillah, kita didampingi Polresta dan Polsek Selatan. Terima kasih sudah bekerjasama dengan kami,” ujarnya.

Kurniawan mengaku kecewa dengan Kasatpol PP Kota Pontianak, Syarifah Adriana. Satpol PP tidak menurunkan anggotanya bersama-sama melakukan monitoring dan pengawasan.

“Sangat disayangkan, Satpol PP tidak ada muncul. Padahal kita sudah berkoordinais dengan mereka, termasuk Kasatpol PP nya juga tidak menghiraukan hal ini,” kesalnya.

Dari kepolisian, Dir Binmas Polda Kalbar Kombes Pol Suhadi SW turun langsung ke lapangan. Suhadi menegaskan, kegiatan yang berlangsung Kamis (9/6) malam, merupakan agenda kepolisian dan Satpol PP (non Ormas). “ Kaitan dengan malam ini, kepolisian bersama-sama dengan Satpol PP melakukan pengecekan tempat hiburan. Guna memastikan mereka tutup tidak melewati batas waktu yang sudah ditentukan,” ujar Suhadi.

Ditegaskan Suhadi, kepolisian sudah berkoordinasi dengan Ormas yang sudah berkumpul di Jalan Veteran, Pontianak Selatan. Ormas itu meliputi FPI, LPI dan Laskar Pemuda Melayu. “Ormas yang berkumpul di Jalan Veteran ini, berkomitmen tidak melakukan sweeping. Pimpinannya sudah kami hubungi,” tegas Suhadi.

“Jadi warga ini memantau dan mengawasi, jika ada THM dan tempat-tempat lainnya masih buka (warnet dan ketangkasan), maka langsung diinformasi kepada kita. Bukan mereka yang mengambil tindakan penutupan, tetapi kepolisian atau Satpol PP,” sambungnya.

Untuk mamastikan tertibnya pengusaha hiburan malam, kepolisian melakukan patroli di tempat hiburan malam. “Anggota Patroli pasti mengingatkan dan menyuruh ditutup, jika masih ada yang buka. Langkah ini kita ambil, agar tak ada sweeping. Perintah Kapolri, Kapolda sudah sangat jelas, yaitu tidak ada sweeping,” tegas Suhadi. (zrn)