eQuator.co.id – PONTIANAK- SINGKAWANG-RK. Tidak mau kecolongan dari upaya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat melakukan pengecekan kesiapan personel, sarana dan prasarana (Sarpras). Terutama, jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) Pilpres 2019.
Setelah sebelumnya mengecek kesiapan Polresta Pontianak, Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono kembali melakukan uji materil dan kelayakan alat khusus (Alsus) yang dimiliki Dit Samapta dan Sat Brimob Polda Kalbar, Rabu (19/6) pagi.
Satu persatu Alsus yang dimiliki Dit Samapta turut di cek. Diantaranya pelontar gas air mata, electrical gun, dan senjata api dengan menggunakan peluru karet. Sementara dari Sat Brimob terdiri dari senjata laras licin, senjata gas gun infinity, amunisi gas air mata, senjata api bahu hingga senjata jenis Aka 100.
Kapolda mengatakan, uji materil tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pengamanan atau penanganan unjuk rasa (Unras), personel Polda Kalbar akan melakukan dengan sesuai prosedur yang telah di tetapkan.
Hal tersebut dilakukan, guna mengantisipasi adanya gangguan kamtibmas yang timbul dari sidang PHPU hingga pada putusan nanti. “Pelaksanaan ini juga untuk mengantisipasi sidang PHPU yang sedang berlangsung di MK, dan direncanakan putusan akan diumumkan pada tanggal 28 Juni. Manakala terjadi masa yang bertindak rusuh, atau dalam rangka kita melindungi mengayomi masyarakat lainnya,” tegasnya.
Dihadapan para pejabat utama dan anggotanya, Didi mengimbau agar setiap pimpinan fungsi atau perwira harus tahu mekanisme dan kapan senjata senjata ini digunakan.
Terpisah, Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Donny Charles Go menuturkan, apa yang dilakukan pihak kepolisian dalam rangka meyakinkan masyarakat bahwa Polri dan TNI siap mengamankan situasi Kamtibmas di Kalbar. “Hal ini sebagai bentuk dari kesiapan Polda Kalbar untuk meyakinkan masyarakat Kalbar, bahwa Polri dan TNI siap mengamankan situasi, mulai dari sekarang, sampai pelaksanaan putusan MK, sampai dengan putusan MK pun Polda Kalbar siap,” tegasnya kepada Rakyat Kalbar, Kamis (20/6) sore.
Dia mengatakan, Kapolda Kalbar pun telah menyiapkan sejumlah personel pengamanan untuk ditugaskan. Sebelum mengecek sarpras di Mapolda Kalbar, Kapolda juga telah mengecek langsung personel dan sarana prasarana yang dimiliki pihak kepolisian. “Beberapa waktu lalu Kapolda telah mengecek kesiapan Polresta, beliau mengecek kesiapan personel dan sarana dan prasarana,” lanjutnya.
Hasil pengecekan itu, beliau sangat mengapresiasi Polresta Pontianak sangat siap untuk mengamankan situasi jelang putusan MK. “Kemudian kemarin pun beliau juga langsung mengecek bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki Polda Kalbar, salah satunya senjata gas, senjata air mata, dan ada beberapa senjata karet,” paparnya.
Dari pengecekan yang dilakukan itu beliau sangat optimis bahwa Polda Kalbar sangat siap melakukan pengamanan.
Di tempat terpisah, Kapolres Singkawang, AKBP Raymond M Masengi juga melakukan pengecekan sarpras peralatan-peralatan petugas kepolisian. “Kita baru selesai melakukan Operasi Mantab Brata dan Operasi Ketupat Kapuas, dan operasi khusus lainnya, kita melakukan pengecekan terhadap sarana dan prasarana,” ujar Kapolres Singkawang, AKBP Raymond M Masengi SIK MH disela Pengecekan Sarpras di Halaman Mapolres Singkawang, Kamis (20/6).
Dia menjelaskan, pengecekan ini dilakukan secara rutin seharusnya dalam setahun dilaksanakan setahun dua kali, dan pemeriksaan diantaranya pemeriksaan barang dan senjata api. “Pemeriksaan ini kaitan dengan jumlahnya senjata api dan legalitas personel yang memegangnya, khusus senpi hanya orang-orang khusus, tugas khusus dan wawenang khusus,” katanya.
Diantaranya juga dilakukan pemeriksaan kendaraan, barang barang termasuk persiapan PHH, dan domain kendaraannya. “Hasil kesimpulannya baik, semuanya sudah kita persiapkan, intinya Polres Singkawang siap secara sarana dan prasarana,” katanya.
Menurutnya Polres Singkawang siap dalam pengamanan tugas rutin baik kepolisian atau tugas khusus, termasuk kegiatan warga lokal atau terkait isu nasional. “Untuk sementara ini sarana dan prasarana sudah cukup, tapi kalah ada kekurangan ini bukan sebagai hambatan tapi bagaimana kita mencari cara untuk mengatasinya,” katanya.
Laporan: Andi Ridwansyah, Suhendra
Editor: Yuni Kurniyanto