Polda Metro Jaya Geledah Rumah Pedagang Soto

Dari Pontianak ke Jakarta Bawa Sabu 5 Kg

KABID HUMAS POLDA METRO JAYA. Kombes Pol Awi Setiyono.

eQuator.co.id – Tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polda Kalbar diam-diam mendatangi Jalan Johar, Pontianak Kota, Selasa (23/8) sore. Rombongan polisi itu tiba sekitar pukul 17.00.

Melihat rombongan polisi, warga Jalan Johar pun heran. Apalagi jumlahnya lebih dari 50 polisi, baik berpakaian dinas maupun preman. Padahal sangat jarang, polisi melakukan penangkapan hingga melibatkan lebih dari 50 orang di Kota Pontianak.

Usut punya usut, ternyata kedatangan puluhan polisi itu, melakukan penggeledahan di kediaman Sugeng. Pria ini merupakan pengedar Narkoba jenis sabu yang dibekuk jajaran Polda Metro Jaya. Tak tanggung-tanggung, Sugeng membawa sabu seberat 5 Kg ke Jakarta. Dia dibawa kembali ke Kota Pontianak, untuk menunjukkan lokasi penyimpanan Narkoba dan barang bukti lainnya.

Tono, 56, warga sekitar, menjadi saksi mata kedatangan tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polda Kalbar tersebut. Dia sangat terkejut dengan penangkapan Sugeng serta penggeledahan di kediamannya. Tono sehari-hari bekerja sebagai juru parkir di salah satu kafe di Jalan Johar. Dia mengatakan, Sugeng itu warga Gang Pelangi, Jalan Johar. “Ndak nyangka kita bang, orangnya baik. Sehari-hari bergaul dengan warga, baik,” ungkap Tono mengisahkan tentang sosok Sugeng yang digiring polisi sore itu.

Dari kediaman Sugeng, polisi menyita beberapa barang bukti (BB), seperti paspor, uang tunai dan sepeda motor. “Dia ndak ditangkap di sini. Di luar, narkobanya juga ndak di sini, tapi tadi ada dibawa sama polisi. Yang diambil di sini cuma paspor sama uang, sama motor,” jelas Tono.

Kesaksian Tono dibenarkan oleh Rudi, 50, penjaga malam di Gang Pelangi. Dia mengaku tidak berada di tempat, ketika puluhan polisi datang. Namun ia membenarkan penangkapan tersebut dan mengaku mengenal cukup dekat dengan Sugeng.

Rudi mengatakan, sudah cukup lama Sugeng tinggal di Gang Pelangi. Selama itu juga, tidak pernah terlibat masalah apapun. “Dari zaman masih jalan gertak. Orangnya baik. Jalan gang inipun dia banyak nyumbang. Bukan dari pemerintah ini,” tutur Rudi.

Menurut Rudi, sehari-hari Sugeng membuka usaha jualan soto di rumahnya. “Selain itu juga, biasanya dia sering mengantarkan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ke Malaysia, semacam taksilah,” tuturnya.

Rudi mengaku Sugeng terbilang orang yang cukup berada (kaya). Namun dia sama sekali tidak menduga, jika Sugeng terlibat jaringan Narkoba. Bahkan Rudi mengaku, malam sebelum penangkapan, dia dan Sugeng masih sempat ngobrol-ngobrol santai bersama warga lainnya.

Dikonfirmasi Rakyat Kalbar, Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Suhadi SW menolak berkomentar. Ia mengatakan, kasus ini masih dalam pengembangan. Senin nanti baru bisa diinformasikan kepada publik.

Sebaliknya, Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono membenarkan penggeledahan di kediaman Sugeng. “Benar ada kegiatan, sabu 5 kilo yang dilakukan penangkapan,” jelasnya.

Hanya saja Awi menolak untuk berkomentar lebih jauh. “Soal berapa orang yang ditangkap, dan siapa yang ditangkap, belum bisa kita informasikan,” katanya.

Awi mengatakan, jaringan Narkoba yang ditangkap adalah jaringan Pontianak-Jakarta. Makanya tim yang turun adalah gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polda Kalbar. (*)

Iman Santoso, Pontianak