eQuator.co.id – Rencana kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong akhirnya terwujud juga. Setelah menunda kedatangannya karena alsan kesehatan pada Agustus lalu, anak dari Lee Kuan Yew itu menetapkan 14 November sebagai kunjungan kenegaraan. Dia akan membahas berbagai isu strategis sekaligus melihat Kawasan Industri Kendal (KIK).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, pertemuan tersebut memang dijadwalkan di Semarang 14 November mendatang. Sesuai rencana, agenda yang bakal dibahas dalah peningkatan kerjasama ekonomi dan investasi. Lee Hsien Loong juga nantinya ikut dalam persemian KIK di Jawa Tengah.
Fasilitas KIK dipilih untuk ditunjukkan kepada PM Singapura untuk menunjukkan kesempatan investasi. Kawasan dengan luas sebesar 2.200 hektare tersebut memang ditargetkan menjadi menjadi basis berbagai pabrik seperti garmen, kulit, industri besar, suku cadang, produk perawatan tubuh dan pemrosesan makanan. Apalagi, investasi pebisnis Singapura juga dikabarkan sudah masuk ke kawasan tersebut senilai Rp 3,2 triliun.
’’Fokus utama pertemuan ini adalah untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan meresmikan Kawasan Industri Kendal (KIK) di Jawa Tengah. Pertemuan ini sangat penting dengan banyaknya delegasi kedua belah pihak yang ikut,’’ ujarnya di Jakarta kemarin (10/11).
Delegasi Singapura yang ikut dengan Lee adalah Menteri Perdagangan, Menteri Komunikasi, Menteri Luar Negeri, Menteri Pendidikan dan Menteri Lingkungan Hidup. Sementara, Presiden Jokowi akan didampingi oleh Menkopolhukam, Menteri Perekonomian, Menkomaritim, Menlu, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian dan Pariwisata.
’’Pertemuan ini ditargetkan membahas beberapa perjanjian. Antara lain soal pariwisata, smart city, ekonomi dan hospitality,’’ ungkapnya. Selain isu ekonomi, kedua pemimpin negara juga akan membahas masalah terorisme dan intelijen yang kini memang menjadi salah satu focus negara-negara di kawasan ASEAN.
Sebenarnya, kunjungan PM Lee sebagai balasan kunjungan Jokowi tahun lalu direncanakan pada 25 Agustus kemarin. Namun, nyatanya sang pimpinan Singapura itu jatuh pingsan saat membawakan pidato pada hari kemerdekaan Singapura 21 Agustus. Alhasil, rencana bertemu dan peresmian KIK pun batal hingga pekan depan. (bil)