PLN Rampungkan Pembangunan Transmisi Sekadau-Sintang, Guna Perkuat Kelistrikan di Kalbar

eQuator.co.id-Pontianak. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (PLN UIP KLB) berhasil menyelesaikan konstruksi proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Sekadau-Sintang.

Dengan nilai investasi sebesar Rp 116 miliar, jaringan transmisi yang membentang dari Kabupaten Sekadau ke Kabupaten Sintang ini terdiri dari 188 titik tower dan memiliki panjang saluran hingga mencapai 50 kilo meter.

Proyek yang dibangun PLN ini memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 79,39 persen.

Didik Mardiyanto, General Manager PLN UIP KLB, menyampaikan bahwa pembangunan transmisi ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan listrik bagi masyarakat dan nantinya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di sekitar Kabupaten Sekadau dan Sintang juga berpotensi untuk dinon-aktifkan.

“Terselesainya konstruksi SUTT 150 kV Sekadau-Sintang, tentunya ini akan perkuat Sistem Kelistrikan Khatulistiwa ke arah timur Provinsi Kalbar akan segera terwujud,”ujar Didik dalam rilisnya. Senin.

Dijelaskannya, bahwa, saat ini wilayah Sekadau dan Sintang masih berada pada subsistem kelistrikan yang isolated atau belum tersambung pada sistem kelistrikan Khatulistiwa.

“Suplai listrik utamanya berasal dari PLTU Sintang 3×7 Mega Watt dan PLTD setempat.

selain itu, kata Didik, seiring dengan pertumbuhan ekonomi, kebutuhan konsumsi listrik daerah Sekadau dan Sintang juga terus meningkat.

“Oleh sebab itu, PLN akan terus berupaya untuk menyiapkan infrastruktur kelistrikan yang memadai demi menunjang kebutuhan listrik masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah,” ucapnya.

Lebih lanjut didik menyebutkan, saat ini pihaknya juga tengah berfokus pada penyelesaian pembangunan SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau yang saat ini telah mencapai lebih dari 90 persen.

”Jika SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau sudah selesai dibangun, maka sumber-sumber listrik dari Sistem Khatulistiwa akan dapat tersambung sepenuhnya hingga mencapai Kabupaten Sintang,” pungkas Didik. (Ova)