Dari awal Glery ingin menjadi guru. Namun orangtuanya lebih menyarankan untuk memilih profesi lain. Akhirnya dia mengikuti keinginan kedua orangtuanya dan memilih bidang kesehatan sebagai alternatif kedua profesi yang ia senangi.
Saat masih menjalani pendidikan, Glery ditawarkan menjadi asisten dosen dan mengajar di kampusnya. Di situlah Glery melihat kerja dosen dan semakin tertarik ke dunia pendidik.
“Akhirnya lanjut lagi sekolahnya untuk menjadi pendidik, tapi masih di bidang kebidanan,” ungkapnya.
Keinginan Glery menjadi pengajar pun terwujud. Dia menjadi dosen di Akbid St. Benedicta Pontianak. Namun kini kesibukannya tak hanya menjadi seorang dosen, tapi juga presenter di salah satu stasiun televisi lokal Kalbar, RUAI TV.
Gadis yang gemar membaca ini tidak merasa kesulitan dalam membagi waktunya. “Paginya jadi ibu dosen, malamnya kalau ada jadwal siaran jadi presenter. Selama masih single, apapun kerjanya, ya dikerjakanlah hahaha,” ungkap Glery tertawa.
Perjalanan karirnya sebagai presenter, berawal dari seringnya diminta untuk menjadi pembawa acara ketika masih kuliah. Di tahun 2014, Glery yang saat itu masih berusia 22 tahun dibujuk untuk ikut pemilihan Bujang-Dara di Gawai Dayak.
“Waktu itu jadi kepikiran, mumpung umur masih cukup untuk ikut acara begitu, gak dapat yah udah, dapat yah syukur. Akhirnya ikut dan dapat gelar Dara Gawai Dayak 2014,” cerita Glery.
Kemudian di tahun 2015 menjadi pembawa acara Gawai Dayak di Rumah Radakng, menggantikan pembawa acara yang berhalangan hadir dan kebetulan juga karyawan RUAI TV. Waktu itu RUAI TV tengah mencari seorang presenter untuk mengisi di salah satu acaranya, akhirnya Glery diajak untuk mengikuti casting dan lolos. “Akhirnya dari 2015 sampai sekarang jadi presenter TV,” ujarnya tersenyum.