eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Pelaksanaan Pontianak International Dragon Boat (PIDB) dan Khatulistiwa Run tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan pun telah dilakukan oleh panitia.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi acara bertajuk Internasional ini. Apalagi kegiatan ini juga akan disandingkan dengan peringatan titik kulminasi pada 20 hingga 22 September 2019.
“Even ini baru pertama kali digelar di Kota Pontianak. Kalau sukses akan kita jadikan even tahunan. Saya harapkan kegiatan ini juga dapat memberikan dampak positif bagi kegiatan olahraga serta seni dan budaya,” ungkap Edi ketika diwawancarai, Sabtu (14/9).
Edi menuturkan, masyarakat Pontianak juga dapat ikut memeriahkan even Internasional ini. Dengan ikut menyaksikan pelaksanaan lomba dayung dan lari yang diadakan di Kota Pontianak.
“Akan ada tujuh negara asing yang akan berpartisipasi dalam even ini,” ujar Edi.
Ia menuturukan, antara wisata dan olahraga saling berhubungan dengan erat. Karena jenis wisata sebetulnya sangat beragam. Karena Kota Pontianak tidak memiliki lahan tambang dan hutan yang luas. Maka potensi yang dimiliki oleh kota ini adalah Sungai Kapuas.
“Oleh karena itu kita harus mengekspos Sungai Kapuas itu seluas luasnya. Kita kaitkan dengan wisata karena memang setiap kegiatan di era sekarang ini tidak bisa terhindar dari entertainment,” paparnya.
Edi juga mengatakan ada seratus wisatawan dari Taiwan yang akan ikut memeriahkan pagelaran ini. Mereka akan merasakan langsung momentum puncak titik kulminasi. Dimana suhu akan naik 9 persen dari suhu biasanya.
Ditambah lagi, akan ada pemecahan rekor MURI dengan mendirikan 1120 telur di puncak kulminasi. “Kita akan masuk rekor MURI juga di Sungai Kapuas. Oleh sebab itu, ini peluang yang harus kita tangkap dan gali,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia PIDB Ongki Lesmana menyatakan akan ada tujuh negara asing yang ikut berlomba. Ketujuh negara tersebut adalah Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Singapura, China dan Australia.
“Itu sudah fix dan tidak ada nambah. Karena sudah masuk dalam daftar. Di Indonesia ini dari Kalsel, Kalteng, Makassar, Jateng, dan Kalbar,” jelas Ongki.
Ongki menuturkan, ada 16 tim untuk laga Internasional. Kemudian terbagi menjadi tiga kelas. Yaitu International Man, International Mix untuk campuran putra dan putri, dan International Man Master untuk veteran berusia di atas 40 tahun.
“Ada tiga kategori terus kita tambah satu kategori lokal yaitu 22 pendayung, yang diikuti oleh seluruh POBSI di 14 kabupaten kota di Kalbar,” terangnya.
Total peserta yang mengikuti lomba dayung sebanyak 300 orang. Dengan total hadiah yang telah disiapkan Rp150 juta. Dan untuk tujuh negara asing ini hanya akan mengikuti dragon boat saja. Dengan jumlah 12 pendayung, sudah termasuk gendang dan pengarah.
“Jarak lomba itu 300 meter. Start-nya dari belakang pelabuhan sampai depan Taman Alun-Alun,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua KONI Kalbar Fachrudin Siregar sangat mengapresiasi even perdana ini. Ia menilai even ini sangat baik dan berdampak kepada pengenalan Kalbar di Internasional.
“Mudah-mudahan kita Kalbar dalam penyelenggaraan nanti bisa memberikan dan menyajikan yang baik dari Kalbar dan kedepannya kita bisa dipercaya kembali,” ungkapnya.
Ia pun berharap cuaca di Kota Pontianak bisa lebih baik. Sehingga kegiatan bisa berjalan dengan lancar. “KONI Kalbar sangat mendukung. Sehingga apabila ada kekurangan yang lain masih bisa kita bicarakan. Sajikan lah yang terbaik untuk Kalbar ini untuk dunia internasional,” tutupnya. (Riz)