PHH Siap Kendalikan Kerusuhan Massa

LATIHAN. Personel Lanud Supadio dan Skadron Udara 1 melaksanakan latihan pengendalian Pasukan Huru Hara (PHH) di Lanud Supadio Pontianak, Senin (13/2). PENERANGAN LANUD SUPADIO FOR RAKYAT KALBAR

eQuator.co.idSungai Raya-RK. Menyegarkan kembali protap penanggulangan massa ketika terjadi demonstrasi. Sebanyak 75 personel Lanud Supadio dan Skadron Udara 1 melakukan latihan pengendalian Pasukan Huru Hara (PHH) di depan Hanggar Skadron Udara 51, Lanud Supadio, Senin (13/2).

“Latihan ini dilaksanakan setiap tiga bulan sekali,” kata Mayor Pom Arif Budiono, Kasi Keamanan dan Pertahanan Pangkalan (Kamhanlan) Lanud Supadio.

Kata Arif, kegiatan ini juga melatih kemampuan masing-masing personel. Tujuannya untuk mengasah dan memelihara kemampuan dalam tugasnya mengendalikan kerusuhan massa.

Latihan PHH rutin dilaksanakan Lanud Supadio. Latihan ini juga melibatkan semua unsure, antara lain pasukan PHH, Intelpam, Pomau, Rumkit dan Seksi Penerangan.

“Dengan adanya latihan tersebut, maka personel yang terlibat akan mengetahui tugas dan fungsinya masing-masing. Apabila suatu saat latihan ini digelar secara sungguhan, maka personel telah mengetahui apa tugasnya dan harus tahu akan berbuat apa.   Sehingga mereka tidak bertanya-tanya lagi apa tugasnya sebagai pasukan PHH,” tegas Arif.

Arif menjelaskan, Batalyon 465 Paskhas menjadi pelatih karena  lebih berpengalaman. Anggota Paskhas lebih mengetahui serta memahami aturan atau gerakan yang harus dilaksanakan oleh pasukan PHH.

Pelatih dari Batalyon 465 Paskhas, Sertu Aliansyah mengatakan, saat latihan PHH terdapat beberapa formasi. Antara formasi bersaf, berbanjar, beregu, paruh lembing, melintang kanan dan kiri serta sikap dasar dan sikap berjalan. “Formas-formasi itu disesuaikan dengan jumlah konsentrasi massa,” jelasnya.

Formasi itu merupakan teknik dasar yang harus diketahui pasukan PHH. Aplikasinya harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi dilapangan.

“Sebagai pasukan PHH kita tidak boleh terpancing emosi dan harus sabar menghadapi massa yang anarkis. Jangan sampai kita terbawa emosi, sehingga menimbulkan hal-hal yang melanggar aturan,” tegas Sertu Aliansyah. (amb)