eQuator.co.id – Sanggau-RK. Pemukulan gong oleh Bupati Sanggau, Paolus Hadi menandai dibukannya Gawai Dayak Nosu Minu Podi ke-XV Kabupaten Sanggau di Rumah Betang Raya Dori Mpulor Kabupaten Sanggau, Minggu (7/7).
Wabup Yohanes Ontot, jajaran Forkompimda, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalbar Natalia Karyawati, Anggota DPRD Kalbar, Krisantus, Pj Sekda Sanggau, DAD Provinsi, instansi vertikal, perusahaan, lintas etnis, lintas agama, hadir dalam acara tersebut.
Ribuan masyarakat mengenakan berbagai pakaian adat yang memadati lokasi acara menambah meriah acara.
Di hadapan ribuan massa itu, Bupati Paolus Hadi menyampaikan, Gawai Dayak Nosu Minu Podi sudah menjadi agenda rutin Pemkab Sanggau yang sudah 15 tahun ditetapkan setiap tanggal 7 Juli.
“Puji Tuhan setiap tahun berkembang dan selalu ada inovasi dan kreatifitas dalam pelaksanaan Gawai Dayak sehingga selalu dinanti-nanti setiap tanggal 7 sebagai bentuk penutupan gawai dayak. Hari ini seluruh rangkaian Gawai Dayak di Kabupaten Sanggau telah selesai,” katanya.
PH, sapaan akrabnya, menyebut Pemkab Sanggau hanya sebatas mendorong, namun tugas memajukan budaya adalah masyarakat itu sendiri. Lebih spesifik ia menegaskan, jika masyarakat Dayak ingin bermartabat, budaya harus lebih kuat.
“Kita bukan hanya soal otot, tapi harus ada kemampuan dalam intelektualitas kita. Untuk itu, mari kita menjaga yang menjadi hak-hak masyarakat adat. Saat ini bapak-ibu, yang kita ketahui bahwa kita selama ini tergantung dari alam, air sungai dalam hal ini, kemudian tanah, udara, hutan. Untuk itu pengakuan secara hukum masyarakat Dayak harus kita punya,” tegasnya.
Gawai, sebut dia, adalah bukti bahwa masyarakat mampu mengholah tanah dan hasil bumi berupa padi dan perkebunan. “Semuanya harus kita jaga, karena ini adalah pulau Kalimantan. Pulau yang sangat luar biasa kekayaanya,” jelasnya.
Sebagai kepala derah, PH tetap konsisten memajukan kebudayaan, baik masyarakat Dayak, Melayu dan suku bangsa lainya. “Mudah-mudahan kedepan, Bapak Gubernur secara badan dan pribadi bisa datang didalam pembukaan acara Gawai Dayak. Tentunya bisa mensuport banyak hal berkaitan dengan pembangunan kebudayaan,” katanya.
Ia kembali menagaskan
Pada kesempatan itu, PH juga kembali menegaskan semangat nasionalisme. “Kita sepakat dan tidak setuju dengan orang berpikir-pikir mau mengubah Pancasila. Kita bisa seperti ini karena pancasila. Orang Dayak bergabung dengan Indonesia karena Pancasila,” tegasnya.
Karenanya, kesatuan dan persatuan bangsa harus terus dijaga. “Tunjukan kebudayaan kita yang hebat agar kita bisa dihargai orang lain,” pesannya.
Sebagai informasi, tahun ini, dirinya sudah berhadapan dengan dewan juri tingkat nasional bahwa Kabupaten Sanggau masuk dalam enam besar sebagai kota budaya.
“Kita menunggu pengumuman, mudah-mudahan kita masuk tiga besar. Karena memang yang menjadi unik di Kabupaten Sanggau ini adalah bagaimana Pemda mampu mengakomodir seluruh budaya yang ada di Nusantara ini sepanjang masyarakatnya ada tinggal di daerah kita,” pungkas PH.
Laporan: Kiram Akbar