eQuator – Petugas Kantor Imigrasi Sanggau menyisir sejumlah hotel di Sekadau, Senin (2/11). Mereka mengecek kemungkinan adanya warga asing yang tinggal atau menginap di sejumlah hotel di Sekadau. Mengenakan rompi hitam bertuliskan imigrasi, para petugas tersebut keluar masuk hotel di Sekadau. Mereka juga melihat daftar tamu di tiap receptionist hotel.
Kepala bagian Pengawasan dan Penindakan Orang Asing Kantor Imigrasi Sanggau, Juni Munandar membenarkan adanya pengecekan oleh petugas imigrasi di Sekadau. “Benar, kemarin kita lakukan pengecekan keberadaan orang asing yang mengunakan jasa hotel dan penginapan di Sekadau,” ungkap Juni kepada wartawan via telpon, Selasa (3/11).
Dijelaskan ia, selain melakukan pengecekan, Imigrasi Sanggau juga mensosialisasikan pengunaan aplikasi APOA yang bisa dipergunakan pihak hotel dan penginapan dan lainya untuk melaporkan keberadaan orang asing di wilayah masing-masing kepada Kantor Imigrasi.
“Terutama orang asing yang mengunakan jasa hotel dan penginapan, bisa dilaporkan pengelola hotel atau penginapan melaluI aplikasi www.Apoa.com,” terang dia.
Menurut Juni, melalui sistem aplikasi Apoa ini, akan mempermudah pelaporan adanya orang asing yang mengunaka jasa hotel atau penginapan oleh pihak-pihak pemilik tempat jasa penginapan. Sebelum mengunakan aplikasi tersebut, Imigrasi melakukan kroscek secara manual dengan datang langsung ke hotel-hotel dan Penginapan guna melihat data tamu khsusnya warga negara asing.
“Sampai saat ini belum ada warga negara asing yang bermasalah di Kabupaten Sekadau dan sampai diambil tindakan hukum atau pengembalian warga negara asing ke Negara asalnya,” ungkap Juni.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Sekadau, Sukardi M Hum dikonfirmasi mengenai MOU Kejaksaan dan Imigrasi beberapa waktu lalu, menjelaskan, pihaknya bersama Imigrasi Sanggau sudah membuat MOU untuk kesepakatan bersama dalam hal pengawasan keberadaan orang asing yang berada di Kabupaten Sekadau.
“Sifat kerjasama Kejaksaan Negeri dengan Imigrasi Sangggau dalam hal pelaporan keberadaan Orang asing di Kabupaten Sekadau bersifat pelaporan data kepada Imigrasi Sanggau. Jika ditemukan adanya pelanggaran hukum atau dalam Penindakan kepada orang asing yang melanggar aturan di Indonesia terjadi tuntutan balik kepada Imigrasi oleh orang asing yang bermasalah, maka kami bertindak sebagai jaksa Negara untuk pembelaan kepada Imgrasi,” terang Sukardi.
Sedangkan untuk kerjasama lainya, Kejaksaan dan unsur kepolisian dilibatkan oleh Imigrasi Sanggau bila mana dilaksanakan oprasi pengecekan atau penindak kepada orang asing oleh Imigrasi Sanggau di wilayah hukum Kabupaten Sekadau.
Terpisah, Chelvin Chandra alias Afuk Fang pengelola Hotel Vinca Borneo Hotel Sekadau membenarkan adanya pengecekan keberadaan tamu penguna jasa hotel oleh Imigrasi Sanggau.
“Iya mereka cek ada tidak tamu warga negara asing yang menginap,” ujar Chelvin.
Menanggapi adanya, sistem pelaporan orang asing via online melaui aplikasi Apoa, Chelvin menyatakan hal tersebut sebuah langkah maju dari Imigrasi guna mempermudah pelaporan tamu warga Negara Asing yang mengunakan jasa hotelnya.
Selama ini, dijelaskan Chalvin, pelaporan keberadaan orang asing yang mengunakan jasa hotel mengunakan blanko yang disiapkan oleh Kepolisian Resor Sekadau dengan ketentuan pengelola hotel atau penginapan wajib melaporkan keberadaan orang asing yang mengunakan jasa Hotel atau Penginapan minimal 1 x 24 jam setelah kedatangan orang asing di Hotel atau Penginapan.
Diakuinya, partisivasi pengelola hotel dalam melaporkan keberadaan tamu asing di hotel dan penginapan akan lebih efektip dengan adanya sistem online ke Imigrasi Sanggau. Hal ini disebapkan pengawasan orang asing merupakan kewenangan Imigrasi. “Nnanti kita pelajari sisten onlinenya dan akan kita laporkan bila mana ada tamu asing yang mengunakan jasa hotel kita,” tekadnya. (bdu)
){kind=link}