Petugas Damkar Cilik Beraksi

Murid TK Kristen Kanakan Kunjungi Damkar Panca Bhakti

PERCOBAAN. Murid TK Kristen Kanakan mencoba menyiram air dari selang mobil Damkar untuk memadamkan api di Halaman Markas Damkar Panca Bhakti, Pontianak Selatan, Kamis (25/2) pagi. Ocsya Ade Cp-RK
TAKUT. Murid-murid TK Kristen Kanakan menutup sebagian wajahnya lantaran takut melihat kobaran api, saat simulasi atau pelatihan di halaman Markas Damkar Panca Bhakti, Pontianak Selatan, Kamis (25/2) pagi. Ocsya Ade Cp-RK.
TAKUT. Murid-murid TK Kristen Kanakan menutup sebagian wajahnya lantaran takut melihat kobaran api, saat simulasi atau pelatihan di halaman Markas Damkar Panca Bhakti, Pontianak Selatan, Kamis (25/2) pagi. Ocsya Ade Cp-RK.

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Tegang dan takut namun tetap ceria, tergambar jelas di wajah imut 42 murid Taman Kanak (TK) Kristen Kanakan, Kubu Raya. Bagaimana tidak, mereka berhadapan dengan kobaran api di Markas Pemadam Kebakaran (Damkar) Panca Bhakti Pontianak.

Murid-murid TK berseragam Damkar warna orange itu bukan untuk memadamkan kebakaran. Tetapi dikenalkan dengan peralatan Damkar dan diajari cara memadamkan api oleh petugas Damkar Panca Bhakti Pontianak, Kamis (25/2).

“Visitasi (kunjungan, red) ini untuk mengenalkan kepada anak-anak, bagaimana ketika seandainya ada kebakaran, mereka sudah tahu dan siap menghadapinya,” kata Rovan, Staf Administrasi TK Kristen Kanakan yang mendampingi Petugas Damkar Cilik itu.

Murid-murid pemberani itu bukan hanya hanya boleh mendengar atau melihat-lihat. Didampingi enam guru, mereka ikut berperan memadamkan kebakaran dalam simulasi yang disiapkan dan diawasi Petugas Damkar Panca Bhakti.

Menurut Rovan, murid-murid TK ini memang perlu dikenalkan tentang bagaimana mengatasi kebakaran. Mereka ini masih usia emas, otaknya mudah menerima apa yang dilihat dan dirasakannya. “Sehingga ke depan, ketika mereka sudah besar, sudah paham dan siap,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, visitasi ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun bagi anak-anak TK Kristen Kanakan. Selain ke Markas Damkar juga ke lembaga-lembaga lainnya.

Di tempat yang sama, Humas Damkar Panca Bhakti Pontianak, Andre Lim mengatakan, kunjungan murid TK ini diawali dengan pengenalan pada setiap alat dan kendaraan Damkar, baik yang biasa maupun yang profesional.

“Umumnya kita kenalkan alat-alat pemadam, para pekerja dan kerjaannya seperti apa. Agar mereka mengetahui apa yang harus mereka lakukan jika terjadi kebakaran,” jelas Andre.

Selanjutnya digelar pula simulasi menangani kebakaran. Skenarionya, murid-murid TK sedang belajar. Tiba-tiba, bangunan TK di Kompleks Taman Bougenvil terbakar.

Murid yang sebelumnya diberi pemahaman, akan cepat keluar, jauh dari ruangan yang terbakar. Namun, ada seorang murid yang tertinggal dalam ruangan itu.

Kemudian, beberapa anggota Damkar Panca Bhakti mengevakuasi siswa tersebut. “Kita juga lakukan simulasi dari cara memadamkan api, mengevakuai barangkali ada korban,” kata Andre.

Menurut Andre, Markas Damkar Panca Bhakti ini bukan kali pertama ini saja dikunjungi murid-murid TK. Namun, baru kali ini disertai dengan simulasi menghadapi kebakaran.

“Kunjungan banyak. Tetapi baru TK yang ini yang kita praktikkan bagaimana memadamkan api. Saking banyaknya berkunjung, kita sediakan jaket khusus untuk mereka,” jelas Andre.

Dalam simulasi tersebut, bukan hanya petugas Damkar yang memadamkan api, tetapi juga para guru dan murid TK yang berkunjung. Tentunya dalam pengawasan ketat dan pakaian safety.

Andre melihat murid-murid TK itu sangat antusias. Sehingga ke depannya Damkar Panca Bhakti akan membuat modul pegangan khusus untuk pengunjung.

Dengan adanya modul tersebut, materi yang akan diberikan kepada murid-murid TK yang berkunjung isinya sama. “Drafnya sudah ada. Tinggal menunggu persetujuan Pusdiklat. Nantinya, modul ini akan kita bagikan setiap sekolah yang berkunjung, agar materi diterima para murid sama dan tidak habis saat berkunjung saja,” jelas Andre.

Laporan: Ocsya Ade CP

Editor: Mordiadi