Pesta Digital dan Sosial Media, Kembangkan Iklim dan Ekosistem Digital

CINDERAMATA. Penyerahan cinderamata kepada Pemkot Potianak pada pembukaan PDW di Taman Alun Kapuas, Rabu (10/8). GUSNADI

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Tidak mau tertinggal dengan perkembangan teknologi serba digital, Pemkot Pontianak menggandeng Pontianak Digital Stream (PDS), menggelar Pontianak Digital Week (PDW) 2016.

“Tujuan digelarnya PDW ini, mengembangkan iklim dan ekosistem digital di Kota Pontianak terhadap para stakeholder, khususnya pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum,” ujar Jodi Kurniawan, Ketua Panitia PDW menyampaikan laporan pada pembukaan PDW di Taman Alun Kapuas, Rabu (10/8).

Pesta Digital dan Sosial Media yang dilaksanakan dari 9-13 Agustus 2016, Pontianak Digital Stream juga melaunching Social Media Account Kota Pontianak, terdiri dari facebook, twitter dan instagram. PDW merupakan inisiatif lokal yang akan membahas kekuatan teknologi dan sosial media agar termanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.

“Sehingga memberikan dampak kehidupan yang produktif dan efisien terhadap suatu kota ataupun masyarakat,” jelas Jodi.

Pembina PDS, Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, MT menjelaskan, cikal bakal lahirnya PDS berawal dari anak-anak muda Pontianak yang telah mengenyam pendidikan di luar Kota Pontianak. Melihat potensi yang ada, mereka membentuk suatu wadah, yakni PDS dalam ekosistem teknologi informasi dan smart city.

“Mereka memiliki berbagai talenta dan banyak start up yang asli dari tangan mereka. Menciptakan inovasi, memanfaatkan IT untuk menjadikan sesuatu lebih mudah,” jelas Edi.

Mengkolaborasikan smart city dengan digital stream, Edi berharap anak-anak muda yang tergabung dalam PDS ini semakin kreatif. Kreatifitas mereka bisa memberikan sumbangsih membangun Kota Pontianak yang lebih maju. Salah satunya dengan menggelar even PDW ini.

“Pada saat membentuk PDS, kita sudah membuat sayembara atau lomba branding Kota Pontianak. Dan masih banyak yang kita lakukan, seperti yang sudah diluncurkan aplikasi Angkuts, yakni aplikasi berbasis android yang bisa digunakan untuk layanan jasa angkut sampah, khususnya non organik untuk dikelola atau didaur ulang,” papar Edi yang juga Wakil Walikota Pontianak. (agn)