Perorang Dibayar Rp75 Ribu Sehari

Dinsos Tempatkan Satgas Jalanan

Edy Haryanto

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak telah menempatkan petugas di persimpangan lampu merah. Tujuannya mengantisipasi perkumpulan anak-anak di jalanan seperti untuk mendapatkan uang dengan cara mengamen atau berjualan.
“Untuk keamanan, kita sudah membentuk Satgas di setiap lampu merah,” tegas Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Pontianak, Edy Haryanto, Senin (14/1).
Lokasinya tempat yang sering disinggahi anak-anak atau orang untuk berjualan di jalanan. Diantaranya persimpangan Tanjung Raya, Depan Hotel Garuda, Siantan bahkan lokasi GOR Sultan Syarif Abdurrahman. “Setiap lokasi diturunkan dua orang Satgas yang merupakan warga sekitar. Ini dibayar sehari Rp75 ribu,” jelasnya.
Satgas dibentuk untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Apabila anak jalanan atau orang yang mencari uang di lokasi-lokasi itu mengetahui ada anggota Dinsos datang, maka dapat membahayakan penggunaan jalan. “Dia langsung lari, tidak peduli ada kendaraan,” ujarnya.
Keberadaan Satgas ini masih terbatas. Sehingga masih saja ada yang mencuri-curi kesempatan untuk mengamen dan berjualan di lampu merah.
Terkait keberadaan anak jalan, Edy menyebutkan ada klasifikasinya. Yaitu ada anak dari kumpulan kecil yang biasa ngelem dan hanya ditempat tinggalnya. Misalnya anak SMP. Berbeda dengan anak punk. Menurutnya keseluruhan datang dari luar kota seperti Bandung, Singkawang, Ketapang.  “Dia (anak-anak punk) menjadikan Pontianak sebagai lokasi titik kumpul dan mempengaruhi anak Pontianak,” katanya.
Tidak hanya itu, anak-anak punk selanjutnya juga membuat kelompok. Sehari-harinya bertempat tinggal di rumah-rumah kosong. Ironisnya biasa mereka melakukan aktivitas mengelem bahkan mengkonsumsi narkoba. Uang yang mereka dapati dari aktivitas mengamen dan meminta-minta di lampu merah maupun warung-warung. “Salah satu yang kita amankan kemarin, dia ngamen dan hasilnya dibeli narkoba,” ujarnya.
Bukan saja anak punk, Edy mengaku pengemis yang pernah diamankan juga ada mengkonsumsi narkoba dari hasil uang didapatinya. “Anak punk ini kalau sudah ngumpul, kadang – kadang melakukan tindakan kejahatan,” pungkas dia.

 

Laporan: Maulidi Murni

Editor: Arman Hairiadi