eQuator.co.id – Pontianak-RK. Penyelidikan yang tengah dilakukan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terhadap praktik kartel daging ayam dirasakan besar manfaat bagi peternak mandiri di Kalbar. Monopoli usaha akan berkurang, sehingga menggairahkan kembali peternak kecil.
“Bagus juga karena dengan adanya KPPU, maka peternak kecil bisa bertahan,” ujar Ketua Asosiasi Pedagang Unggas Kalbar, Suryaman, Minggu (6/11).
Menurutnya, peternak besar mesti diawasi agar yang kecil bisa tumbuh.
“Karena selama ini mereka dengan adanya dana asing itu ada subsidi silang, apa lagi di Kalbar bibit sudah langka lagi,” katanya.
Suryaman menilai, perhatian pemerintah terhadap peternak kecil sangat kurang. Sebaliknya, pemerintah lebih berpihak pada pengusaha unggas yang besar.
“Banyak peternakan mandiri kolaps, tinggal peternak perusahaan besar. Yang saya lihat perusahaan asing yang mereka bela, tidak pernah berpihak pada peternak kecil. Kalau di petani ada namanya pupuk subsidi silang, tapi kalau di perternakan ayam tidak ada,” terangnya.
Jika di sektor pertanian dan lainnya banyak diberikan bantuan, Suryaman juga berharap hal yang sama terhadap peternak unggas. Sehingga, menghidupkan usaha unggas kecil di Kalbar.
“Harapan kita, pemerintah agar memperhatikan peternakan mandiri, karena masih perlu dibantu dalam segala hal,” imbuhnya.
Jika tidak, ia menyakini perusahaan kecil di Kalbar tidak akan berkembang bahkan bangkrut.
“Perkembangan ayam di Kalbar sekarang terpuruk. Sekarang harganya tangkap kandang Rp14 ribu-Rp15 ribu. Kalau di jual di pasar antara Rp16 ribu-Rp19 ribu saja,” ungkap Suryaman.
Laporan: Gusnadi
Editor: Arman Hairiadi