Peresmian Jembatan Tayan Tunggu Informasi Protokoler

eQuator  – Pontianak-RK. Pemprov Kalbar belum memastikan, apakah Jembatan Tayan yang direncanakan akan diresmikan pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kalbar Januari ini dapat dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Wakil Gubernur Kalbar, Drs Christiandy Sanjaya, SE, MM mengatakan, peresmian Jembatan Tayan masih menunggu informasi dari protokoler kepresidenan. “Kita masih menunggu informasi jadwalnya. Apakah nantinya akan diresmikan presiden bertepatan dengan HUT Pemprov Kalbar,” kata Christiandy dihubungi Rakyat Kalbar, Senin (4/1).

Sejauh ini direncanakan jembatan terpanjang di Pulau Kalimantan itu diresmikan Presiden Jokowi, bertepatan dengan HUT Pemprov Kalbar.

Wagub mengatakan, Jembatan Tayan menjadi pintu investor untuk berinvestasi di Kalbar. Jembatan ini menghubungkan banyak daerah, seperti Tayan—Sanggau dan Sandai serta Nanga Tayap—Ketapang. “Secara otomatis perekonomian di Kalbar juga akan meningkat,” katanya.

Jembatan Tayan ada dua bagian. Panjang masing-masing 280 meter dan 1.140 meter. Jembatan yang memiliki lebar 11,5 meter tersebut dilengkapi jalan akses sepanjang 3,7 kilometer.

Proporsi dana pembangunan berasal dari pinjaman Pemerintah Tiongkok sebesar 90 persen dan 10 persen sisanya dari APBN.

Paket pengerjaan Jembatan Tayan dilaksanakan selama tiga tahun, dengan total nilai kontrak sebesar Rp907 miliar.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kalbar, Ir. Jakius Sinyor, MT memastikan pengerjaan Jembatan Tayan sudah rampung. Namun peresmiannya masih menunggu kepastian dari Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH. “Karena ini proyek nasional, maka diharapkan presiden yang meresmikan,” ujarnya.

Jakius menyebutkan, jembatan ini ada tiga lajur. Diharapkan bisa meningkatkan sektor perekonomian.

Camat Tayan Hilir, Tony Kulung mengatakan, semenjak rampungnya Jembatan Tayan, setiap harinya bisa ratusan warga datang hanya untuk melihat dan mengabadikan jembatan tersebut. “Tentunya ini mempunyai daya tarik tersendiri dan masyarakat merasa bersyukur dengan keberadaan Jembatan Tayan ini,” ungkap Tony.

Selama ini masyarakat yang bergantung dengan pendapatan menambang atau perahu penyeberangan, ada kesempatan untuk mengebangkan wisata air dan kuliner. “Kita berharap masyarakat dapat mengebangkan dirinya, tidak hanya perolehan hasil dari menambang, namun bisa menjadi alat tranportasi yang disewa wisatawan,” katanya.

Indahnya Pulau Tayan perlu diekploitasi, sehingga dengan adanya jembatan ini, menjadi destinasi wisata. Masyarakat juga diminta memperhatikan keamanan, karena semenjak adanya Jembatan Tayan, warga yang berkunjung harus merasa aman.

Laporan: Isfiansyah

Editor: Hamka Saptono