eQuator.co.id – SAMARINDA. Setelah tiga kali berhasil melakukan aksi pencurian tabung gas, rupanya membuat Sumaryo ketagihan. Bermaksud melancarkan aksi keempat. Pria pengangguran berusia 20 tahun warga Jalan Majenang RT 3 Kelurahan Makroman Kecamatan Sambutan. Kepergok warga yang curiga dengan gerak geriknya disalah satu rumah warga milik Muhadi (45) warga Jalan Propinsi RT 8 Rombongan 12 Makroman. Pada Selasa (6/9) sekitar pukul 20.00 Wita.
Sebelum melancarkan aksi pencurian. Tersangka (Sumaryo, Red) terlebih dahulu memperdayai Romi bocah berumur 14 tahun yang memiliki motor Yamaha FizR. Tersangka meminta tolong kepada Romi untuk mengantakan kesalah satu rumah kerabatnya. Permintaan tersebut akhirnya di penuhi oleh Rangga.
Dengan dibonceng Romi berangkatlah mereka menuju tempat yang yang dituju oleh Tersangka dengan mengendarai motor.
Saat berhenti dikediaman Muhadi. Tersangka (Sumaryo, Red) meminta bocah tersebut untuk menunggunya, tanpa rasa curiga Romi pun mengiyakan saja permintaan tersangka, dan tetap berada di atas motor. Dengan mengendap-endap tersangka memasuki rumah Muhadi melalui pintu belakang.
Berhasil masuk melalui pintu dapur. Tersangka melihat tabung gas, dan langsung mengambilnya. Dan kembali menuju motor bersama rangga yang menunggunya. Tersangka meminta kepada Rangga untuk mengantarkannya ke Anggana, dengan maksud menjual tabung gas tersebut.
Permintaan tersangka yang kedua ini pun dituruti oleh Romi. Bergegas mereka berangkat menuju Anggana. Namun sebelum sampai tujuan salah seorang warga melihat keduanya melintas dengan menenteng tabung gas. Warga lantas berteriak. Mendengar aksi tersangka diketahui Tersangka meminta kepada rangga untuk menambah kecepatan motornya.
Warga yang curiga akhirnya mendatangi rumah Muhadi dan memberi tahu bahwa ada orang baru keluar dari rumahnya membawa tabung gas, Muhadi kaget dan mengecek kedalam rumahnya. Ternyata benar tabung gas miliknya raib.
Bersama 6 warga lainnya termasuk Ketua RT 8 Sugeng Nurrahman. Langsug melakukan pengejaran dengan mengendari 3 motor. Tepat dipertigaan jalur menuju Anggana, akhirnya tersangka tersusul, dan langsung diberhentikan warga.
Tak dapat berkutik saat warga menangkapnya. Tersangka hanya pasrah dan mengakui perbuatannya. Warga yang geram terhadap ulah tersangka melampiaskan kekesalan dengan melayangkan bogem mentah kea rah tubuh dan badan tersangka. Selanjutnya Tersangka dibawa ke kediaman Sugeng selaku ketua RT tempat Tersangka melkakukan aksi pencurian.
Saat rombongan datang, rupanya warga sudah ramai berkumpul, tak ayal tersangka menjadi bulan-bulanan massa yang geram. Hal ini dikarenakan di kampung mereka bukan sekali ini saja terjadi aksi pencurian.
Beruntung nyawa tersangka bisa selamat. Karena Ketua RT langsung mengamankan kedalam rumahnya.
“Saat massa mulai bringas, saya amankan ke dalam rumah,” ucap Sugeng.
Saat ditanya Sugeng, mengapa mencuri. Tersangka menjawab.”Karena tidak punya uang dan saat ini masih menganggur,” ucap Tersangka.
Sugeng akhrinya menghubungi pihak keluarga tersangka untuk datang. Dengan maksud diselesaikan secara kekeluargaan. Namun sayang keluarga tersangka tidak kunjung datang.
“Saat di dalam rumah kami berusaha meminta kepada pihak orang tuanya untuk datang. Namun setelah lama ditunggu tidak juga datang,” tambah Sugeng.
Selang beberapa waktu ditunggu. Pihak orang tua tersangka tidak juga datang akhirnya Sugeng akhirnya menghubungi anggota Polisi dari Polsek Samarinda Ilir. “Lama ditunggu tidak datang. Ya kami memanggil anggota polisi untuk diamankan, dari pada disini jadi bulan-bulanan warga nantinya,” ucap Sugeng.
Warga yang tetap menunggu di depan rumah Sugeng rupanya tetap memendam amarah terhadap tersangka. Hingga mobil polisi datang dan hendak membawanya. Massa tetap berusaha menghakimi tersangka.
Saat ini tersangka berada di Mapolsek Samarinda Ilir untuk menjalani proses lebih lanjut. Sedang Romi tidak diamankan dan langsung dikembalikan kepihak keluarganya. Barang bukti berupa tabung gas 3kilogram turut pula diamankan. (kis)
