eQuator.co.id – Sekadau-RK. Mengantisipasi kemungkinan munculnya aliran-aliran baru yang menyesatkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sekadau menggelar Sosialisasi Penanggulangan Aliran Sesat. Supaya masyarakat tidak resah, sosialisasi akan rutin dilaksanakan setiap tahun.
Sosialisasi yang dihelat di Pondok Pesantren Al-Rahmah itu dibuka Bupati Sekadau yang diwakili Asisten Administrasi Pemerintahan, H Fendy S Sos, Sabtu (30/12). “Sosialisasi ini sebagai bentuk dari pembinaan umat beragama, khususnya bagi pengurus MUI Kabupaten Sekadau. Kita tidak ingin kecolongan,” ujar Ketua MUI Kabupaten Sekadau, Kiai Mudlar SPdI MM.
Sejauh ini, di Sekadau memang belum tercium adanya aliran sesat yang muncul ke permukaan. Tapi tidak menutup kemungkinan potensinya ada, sehingga butuh langkah antisipasi sedini mungkin.
Masyarakat yang menemukan adanya indikasi aliran sesat, juga tidak boleh tutup mata. Masyarakat juga jangan main hakim sendiri, tapi segera melaporkan ke aparat keamanan atau jajaran MUI.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Pelaksana, H Kateni SPdI MM menegaskan, sosialisasi bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta khususnya pengurus MUI, ormas Islam dan pemuka agama mengenai apa yang dimaksud dengan aliran sesat. “Diharapkan peserta bisa memiliki kemampuan bagaimana cara mengetahuinya dan menanggulanginya,” kata Kateni.
Ikut hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Sekadau yang diwakili Kasat Intel AKP Abdu Malik dan Kepala Kantor Kemenag Sekadau. Sebanyak 75 orang mengikuti sosialisasi. Dari jumlah itu, 35 orang dari kecamatan terdiri dari pengurus MUI kecamatan 3 orang, Kepala KUA kecamatan 1 orang, dan tokoh masyarakat 1 orang. Selebihnya, 40 orang pengurus MUI Kabupaten dan Ormas Islam di Kabupaten Sekadau. “Narasumber dari Kementerian Agama Kabupaten Sekadau, Polres Sekadau, Pengurus MUI Provinsi Kalimantan Barat dan Pengurus MUI Kabupaten Sekadau,” pungkasnya.
Reporter: Abdu Syukri
Editor: Yuni Kurniyanto